Salin Artikel

TNI Sebut Pelaku Perusakan Bus di Lamongan Bukan Lagi Tentara

Menurut dia, pelaku bernama Mohammad Ali Ismail sudah tidak lagi aktif di TNI sejak 2016.

"Pelaku pengerusakan bus tersebut merupakan mantan anggota TNI Angkatan Darat yang telah beralih status menjadi petugas Polisi Khusus Kereta Api (Polsuska)," ujar Putra melalui keterangan tertulis, Kamis (8/2/2018).

Putra mengatakan, Ali merusak bus tersebut karena mobilnya disalip oleh bus Margojoyo.

Ali menggunakan celana loreng TNI dan membawa senjata api serta amunisi sehingga dikira anggota TNI.

Menurut Putra, tindakan Ali mencoreng institusi TNI, terlebih dia sudah tidak lagi berdinas aktif di satuan TNI.

Ali mengakhiri dinas Keprajuritannya dan memilih untuk menjadi Polsuska berdasarkan surat pengajuan yang bersangkutan kepada pimpinan Angkatan Darat.

Kemudian diperkuat dengan Surat keputusan pensiun dini atas dasar Skep Kasad No. 723-33/VIII/2016 tgl 8 Agustus 2016 dan ditindak lanjuti dengan surat perintah Pangkostrad.

“Mohammad Ali Ismail terakhir berdinas di kesatuan Denma Brigif 3 Kostrad," kata Putra.

Putra mengatakan, dengan surat pengajuan pensiun dini melalui SKEP tersebut, Ali sudah berstatus warga sipil.

Melepaskan tembakan

Sebelumnya diberitakan, seorang oknum anggota TNI berpangkat Serma di Lamongan memecahkan kaca bus Margo Djojo yang menyalipnya saat berada di Jl Raya Babat, Rabu (7/2/2018).

Diduga, pria berinisial MA itu karena kaget saat disalip bus ketika melintas di rel KA Bojonegoro.

Saat itu, bus dikemudikan oleh M Husain, warga Desa Babat, Kecamatan Babat, Lamongan.

Sebagaimana dikutip dari Tribunnews.com, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.30 WIB saat Serma MA mengemudikan mobil Honda City dari Bojonegoro menuju Babat.

Saat melintasi Rel KA Bojonegoro Babat, tiba tiba ada bus Margojoyo Nopol S 7046 US yang dikemudikan Husain mendahului dari sebelah kanan.

Saat disalip inilah, Serma MA merasa kaget lalu tersulut emosinya.

Dia kemudian mengejar bus tersebut dan berhasil menghentikannya di depan bank BNI pasar Babat.

Dia lalu keluar dari mobil dan berjalan menuju pintu sopir, lalu mengeluarkan senjata api genggam. Senjata itu digunakan untuk memukul kaca pintu hingga pecah.

Karena ketakutan, sopir bus berusaha melarikan diri.

Serma MA lalu menembakkan senjatanya ke arah atas.

Takut risiko berkepanjangan, Husain, pengemudi bus tersebut melapor ke Polsek Babat.

Berbekal laporan itu, bersama anggota unit Intel Kodim 0812, Koramil 0812/10, polsek Babat mendatangi rumah Serma MA di kawasan Desa Pucakwangi, Babat, lalu membawanya ke Polsek untuk dimintai keterangan.

Lantaran oknum TNI yang berperkara, Serma MA kemudian dijemput Sub Denpom V/2/3 Lamongan dan dibawa anggota ke Sub Denpom V/2/3 Lamongan untuk dimintai keterangan.

Sementara barang bukti dari tangan oknum MA yang berhasil diamankan diantaranya, pistol rakitan dengan 6 butir amunisi kaliber 9 mm, dan senapan angin rakitan.

Dalam pengakuannya, Serma MA saat ini dikaryakan di Polsuska PJKA.

Dansub Denpom Lamongan, Lettu Dwi Indera Artima dikonfirmasi Surya, Rabu (7/2) membenarkan kejadian itu, dan saat ini pelaku sudah diamankan, ditangani dan diperiksa.

Jika diketahui kesalahannya, yakni pengrusakan, pengancaman, maka sanksi berat akan diterimanya.

Terkait senjata api, Dwi mengatakan bahwa pihaknya masih akan menyelidiki apakah itu adalah senjata api organik atau senjata api yang diperoleh denganc ara membeli.

"Sanksi sesuai dengan apa yang dilakukan,"kata Dwi.

https://nasional.kompas.com/read/2018/02/08/21524381/tni-sebut-pelaku-perusakan-bus-di-lamongan-bukan-lagi-tentara

Terkini Lainnya

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Mahfud Kembali ke Kampus Seusai Pilpres, Ingin Luruskan Praktik Hukum yang Rusak

Nasional
[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke