Peluncuran buku tersebut digadang-gadang akan menjawab pertanyaan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti tentang keberhasilan Fadli mempimpin DPR.
Saat ditanya keberhasilan apa yang dituangkan ke dalam buku tersebut, Fadli mengatakan bahwa sebenarnya buku itu merupakan bukti bahwa ia menjalankan tugas sebagai pimpinan DPR.
"Bukan keberhasilan, kami menjalankan apa yang menjadi tugas. Keberhasilan itu relatif. Kita bilang itu berhasil, orang lain belum tentu menganggap itu suatu keberhasilan," ujarnya di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (8/2/2018).
Ketua Umum Partai Gerindra itu mempersilahkan masyarakat untuk menilai apakah bukunya tersebut sebagai bentuk dari keberhasilan atau justru kegagalan.
Fadli mengakui, akan selalu ada pro dan kontra dari setiap hal yang ia lakukan. Bahkan, ia menilai ada pula publik yang menolak dan menerima gagasan-gagasannya. Meski begitu, Fadli mengaku tidak mempersoalkan hal tersebut.
"Buat saya sih ini menjawab saja bahwa saya diberikan amanah, ini (bukti) saya jalankan (amanah itu)," kata dia.
Kritikan itu dilontarkan Fadli lewat akun twitternya, @fadlizon, Rabu (7/2/2018).
Fadli menilai, penenggelaman kapal tak bisa menjadi ukuran keberhasilan. Sebab, ia mengklaim, menemukan banyak nelayan yang hidupnya makin miskin karena dipersulit oleh kebijakan pemerintah.
"Jadi harusnya ukurannya kemakmuran rakyat," kata Fadli.
Menteri Susi lantas membalas cuitan Fadli itu.
"Ukuran keberhasilan yg telah anda lakukan apa Pak Fadli yth??? Mohon pencerahan," kata Susi melalui akun Twitter miliknya @susipudjiastuti.
https://nasional.kompas.com/read/2018/02/08/18070951/fadli-zon-keberhasilan-itu-relatif-silakan-masyarakat-menilai