Salin Artikel

Saat Warga Dharmasraya Takut Jokowi Jatuh ke Proyek Embung...

Setibanya di lokasi, Jokowi didampingi Ibu Negara Iriana Jokowi langsung menuruni anak tangga yang dibuat seadanya menggunakan kayu.

Lokasi pembangunan embung itu memang bertingkat. Dataran paling atas itu setara dengan jalan.

Dataran di bawahnya berjarak sekitar tiga meter dari jalan. Adapun, kedua dataran itu berjarak sekitar dua meter. Dataran paling bawah adalah untuk embung itu sendiri.

Presiden Jokowi berjalan di dataran tengah-tengah sebelum menuju ke bawah untuk bertemu para pekerja.

Jarak langkah Presiden dengan bibir jurang sangat tipis. Hanya beberapa sentimeter saja. Bahkan, langkah kaki Jokowi sempat membuat tanah hasil urukan tersebut bergulir ke bawah.

Momen itu membuat sejumlah warga yang memadati sekitar lokasi proyek berteriak untuk mengingatkan Presiden.

"Pak, awas jatuh, Pak," teriak warga.

"Aduh, itu ngeri jatuh deh," celetuk warga lainnya.

Sayang, Presiden tidak mendengar karena jaraknya dengan warga yang berteriak itu cukup jauh. Dengan santai, ia tetap melangkahkan kaki menuju anak tangga menuju ke dataran paling bawah di mana para pekerja banyak beraktivitas.

Di bawah, Jokowi berbincang dengan beberapa orang pekerja. Tidak diketahui apa yang mereka bicarakan.

Namun, setelah bincang-bincang itu, salah seorang pekerja meneriak-neriakan nama Jokowi. Teriakkan itu disambut riuh oleh ribuan warga yang memadati sekitar proyek.

Berdasarkan catatan dari Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, embung itu direncanakan akan memiliki volume 15.625 meter kubik. Proyek itu menelan dana Rp 810 juta.

Proyek itu merupakan jenis padat karya tunai di mana mempekerjakan 50 warga di sekitar lokasi proyek. Proyek itu diperkirakan rampung dalam tiga bulan.

https://nasional.kompas.com/read/2018/02/07/20514181/saat-warga-dharmasraya-takut-jokowi-jatuh-ke-proyek-embung

Terkini Lainnya

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke