Salin Artikel

"Disentil" Jokowi, BEM UI Langsung Galang Donasi untuk Asmat

Penggalangan dana mulai dibuka setelah Presiden Joko Widodo menyatakan hendak mengirim BEM UI ke Asmat untuk melihat langsung kondisi di salah satu kabupaten terpencil di Papua itu.

Wakil Ketua BEM UI 2018 Eto Idmand Perdina mengatakan, sebelum Jokowi menyampaikan hal tersebut, pihak BEM UI sudah merencanakan melakukan hal konkret untuk membantu saudara-saudara kita di Papua.

"Kami memang sudah memiliki rencana untuk konsentrasi pada kasus luar biasa yang menimpa Asmat. Akan ada tindak lanjut dari BEM UI," ujar Eto dalam keterangan tertulis, Minggu (4/1/2018).

Namun, Eto mengakui bahwa penggalangan dana baru dibuka pada 4 Februari, sehari setelah pernyataan Jokowi.

BEM UI merilis kampanye dan link atau tautan donasi melalui kitabisa.com untuk mengajak seluruh masyarakat Indonesia memberikan bantuan bagi warga Asmat.

Donasi dapat diberikan melalui link kitabisa.com/donasiasmat mulai hari ini sampai 40 hari ke depan.

"Ini adalah langkah konkret kami untuk berkomitmen membantu sahabat-sahabat kita di Papua dan mengajak seluruh masyarakat Indonesia berkolaborasi bersama dalam gerakan kemanusiaan ini," ucap Eto.

Eto mengatakan, link donasi ini juga sudah disosialisasikan lewat platform media sosial BEM UI dan sejumlah pengurusnya. Saat ini, BEM UI sedang berkoordinasi dengan beberapa lembaga kemanusiaan sebelum memutuskan melalui lembaga mana dana ini akan disalurkan.

Berdasarkan pantauan Kompas.com hingga Senin (5/1/2018) pagi, donasi yang sudah terkumpul Rp 19 Juta.

"Melalui gerakan ini, kami berharap BEM UI dapat turut aktif bergerak membantu memulihkan kondisi Asmat yang kini sangat membutuhkan bantuan," kata Eto.

Ketua BEM UI Zaadit Taqwa sebelumnya melakukan aksi mengacungkan kartu kuning kepada Presiden Joko Widodo. Aksi itu dilakukan saat Jokowi menghadiri Dies Natalies UI di kampus UI, Depok, Jumat (2/1/2018).

Kartu kuning diberikan sebagai peringatan kepada Jokowi atas berbagai masalah yang terjadi, salah satunya gizi buruk di Asmat yang sudah menewaskan puluhan orang.

Menanggapi hal itu, Jokowi ingin agar pengurus BEM UI ikut melihat dan menyaksikan kondisi yang ada di Kabupaten Asmat, Papua.

"Mungkin nanti, ya, mungkin nanti saya akan kirim semua ketua dan anggota di BEM untuk ke Asmat, dari UI, ya," kata Presiden Joko Widodo setelah menghadiri Haul Majemuk Masyayikh di Pondok Pesantren Salafiyah Syafi'iyah, Sukorejo, Situbondo, Jawa Timur, Sabtu (3/2/2018), seperti dikutip Antara.

"Biar lihat bagaimana medan yang ada di sana kemudian problem-problem besar yang kita hadapi di daerah-daerah, terutama Papua," kata Presiden.

https://nasional.kompas.com/read/2018/02/05/07213231/disentil-jokowi-bem-ui-langsung-galang-donasi-untuk-asmat

Terkini Lainnya

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya di Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke