Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen Pol Mohammad Iqbal mengatakan, AR mengalami cedera parah di bagian kepala sehingga belum dapat bicara.
"Oknum Brimob sampai saat ini belum bisa bicara. Ada diagnosa dokter di kepala karena ada kena pukulannya sangat keras," ujar Iqbal di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (2/2/2018).
Dengan demikian, belum ada perkembangan berarti dari kasus itu. Apalagi, pihak korban tidak melaporkan kejadian itu.
"Sampai saat ini belum ada laporan dari korban," kata Iqbal.
Insiden penembakan itu terjadi ketika korban bersama rekan-rekannya terlibat keributan dengan Briptu AR di area parkir Lips Club Bogor, Sabtu, dini hari.
Informasi yang didapat, keributan antara keduanya dipicu persoalan saling tidak mau mengalah saat berada di lokasi parkir diskotek itu.
Saat itu, korban yang mengendarai mobil hendak masuk ke dalam untuk memarkirkan kendaraannya.
Kemudian, pada saat bersamaan, muncul Briptu AR bersama seorang teman wanitanya yang ingin keluar dari area parkir.
Karena sama-sama tidak mau mengalah, mereka pun terlibat cekcok mulut. Korban bersama sejumlah temannya yang turun dari dalam mobil langsung menghampiri Briptu AR.
Merasa terdesak, Briptu AR pun mengeluarkan senjata api. Terjadi saling rebutan senjata di antara mereka.
Kemudian, terdengar suara letusan senjata api yang mengenai dada korban. Melihat korban terluka, teman-teman yang lainnya langsung mengeroyok Briptu AR.
Akibat dipukul oleh warga, AR mengalami luka cukup parah di bagian wajah. Ia mengalami gegar otak dan patah tulang. Iqbal mengatakan, polisi menunggu kondisi AR membaik agar bisa memberi keterangan yang utuh mengenai peristiwa tersebut
"Ini akan kita periksa ketika kondisinya normal, sehingga keterangannya valid. Jangan sampai dipaksakan keterangan tidak valid atau tidak fakta," kata Iqbal.
https://nasional.kompas.com/read/2018/02/02/16030911/kasus-penembakan-kader-gerindra-belum-ada-perkembangan