Salin Artikel

Ada Kasus Serupa First Travel, Polisi Minta Masyarakat Tak Tergiur Umrah Murah

Kasus ini mengingatkan pada kasus First Travel, di mana tiga pimpinannya menipu ratusan ribu calon jamaah umrah dengan iming-iming biaya murah.

Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, selain dua kasus itu, ada juga laporan masyarakat terkait agen perjalanan umrah swasta lainnya. Ia mengingatkan agar masyarakat tidak mudah tergiur dengan penawaran umrah murah.

"Polri mengingatkan kepada seluruh masyarakat apabila ada tawaran yang kira-kira tidak masuk akal ongkosnya sebaiknya tidak mengikuti," ujar Setyo di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Jumat (2/2/2018).

Setyo mengatakan, harga yang ditawarkan agen perjalanan umrah yang berkasus itu tidak rasional. Masyarakat semestrnya bisa membuat hitung-hitungan biaya tiket, penginapan, dan akomodasi selama umrah dan membandingkannya dengan harga yang ditawarkan.

"Kalau masyarakat ditawari di bawah harga itu, pasti akan pertanyaan pasti dia akan ada masalah, apa nanti saat berada disana atau mungkin fasilitas tidak sesuai janji," kata Setyo.

Oleh karena itu, Setyo kembali mengingatkan masyarakat untuk mencermati biaya yang ditawarkan dan fasilitas apa yang diperoleh. Hal ini untuk mengantisipasi kasus First Travel dan agen perjalanan lainnya terulang lagi.

Polri, kata dia, akan memberi masukan kepada Kementerian Agama terkait sejumlah agen perjalanan umrah yang dilaporkan ke polisi.

"Karena umrah haji ibadah, moga-moga tidak disalahgunakan oleh orang-orang tertentu kemudian menarik dengan harga murah. Ternyata tidak diberangkatkan atau fasilitas tidak sesuai dengan yang dijanjikan," kata Setyo.

Dalam kasus agen perjalanan SBL, polisi menetapkan dua orang tersangka yang merupakan pemilik berinisial AJW dan seorang staf perusahaan tersebut, yakni ER.

Divisi Konvensional PT SBL disebut telah menerima pendaftaran calon jemaah umrah sebanyak 30.237 orang dan calon jemaah haji plus sebanyak 117 orang.

Dari total calon jemaah umrah yang sudah mendaftar baru sekitar 17.383 orang yang sudah diberangkatkan. Sisanya sebanyak 12.645 orang calon jemaah umrah belum diberangkatkan.

Tak hanya itu, PT SBL juga menerima pemberangkatan haji plus sebanyak 117 orang. Padahal PT SBL tidak memiliki izin penyelenggara haji plus.

Masing-masing calon jemaah haji plus mengeluarkan biaya sebesar Rp 110 juta per orang, sehingga total dana yang terkumpul dari calon jemah haji sebesar Rp 12,8 miliar.

https://nasional.kompas.com/read/2018/02/02/14470821/ada-kasus-serupa-first-travel-polisi-minta-masyarakat-tak-tergiur-umrah

Terkini Lainnya

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Kementerian PPPA Akan Dampingi Anak Korban Mutilasi di Ciamis

Nasional
'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke