Salin Artikel

Tak Miliki E-KTP, 5.630 Anak yang Sudah Menikah Tetap Punya Hak Pilih

Komisioner KPU Ilham Saputra mengatakan, saat ini tercatat ada sebanyak 5.630 anak di bawah 18 tahun yang sudah menikah, tetapi belum memiliki Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP).

Berdasarkan ketentuan perundang-undangan warga negara yang memiliki hak pilih adalah ia yang sudah berusia 17 tahun atau sudah menikah.

"Nah itu (anak yang sudah menikah) kan punya hak pilih. Tinggal bagaimana kita berkoordinasi dengan Dukcapil," kata Ilham di KPU Jakarta, Selasa (23/1/2018).

Ilham lebih lanjut mengatakan, di antara pemilih pemula ada yang juga belum memiliki e-KTP. Jumlah pemilih pemula sekitar 10 juta orang.

"Nah ini yang sedang kita jajaki agar kemudian mereka bisa segera mendaftar atau merekam agar jadi e-KTP-nya," imbuh Ilham.

Dia menambahkan, Dukcapil juga akan menandai pemilih pemula yang pada 27 Juni berusia 17 tahun. Mekanismenya, pemilih pemula dan anak yang sudah menikah tersebut akan diberi surat keterangan agar bisa memilih pada hari pemungutan suara.

"Itu salah satu cara kami dari KPU untuk akomodasi hak pilih anak (yang sudah menikah)," katanya.

Dalam kesempatan sama, Ketua KPAI Susanto mengatakan, pihaknya membuka posko pengaduan online dari 17 Februari hingga hari pemungutan suara, terkait penyelenggaraan pilkada yang ramah anak.

https://nasional.kompas.com/read/2018/01/23/18323611/tak-miliki-e-ktp-5630-anak-yang-sudah-menikah-tetap-punya-hak-pilih

Terkini Lainnya

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Saksi Mengaku Pernah Ditagih Uang Pembelian Senjata oleh Ajudan SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke