"PSI dari awal selalu buat fundraising, itu yang mengantarkan kami 3 tahun ini bisa survive," ujar Ketua Umum DPP PSI Grace Natalie, di Metro Coffee, Jakarta Pusat, Jumat (19/1/2018).
"Fundraising kami selama ini sifatnya lebih tradisional, presentasi, kami bagikan komitmen form, butuh banyak waktu. Jadi sekarang kami munculkan metode yang lebih efektif, efisien," lanjut dia.
Publik bisa ikut menyumbang untuk PSI dengan turut membeli kartu Sakti.
Besarnya sumbangan mulai dari Rp 25.000, Rp 100.000, Rp 1.000.000, Rp 10.000.000, Rp 100.000.000, dan Rp 1.000.000.000 per-tahun.
Para donatur nantinya akan mendapatkan kartu SAKTI, yang juga bisa berfungsi sebagai e-money.
"Kartu PSI mulai Rp 25.000 per tahun yang artinya hanya Rp 2.000 per bulan. Sekarang kalau bayar tukang parkir Rp 2.000 marah, minimal Rp 3.000. Jadi ini lebih murah dibanding parkir di pinggir jalan," ujar dia.
Dengan menyumbang, para donatur punya hak untuk ikut menentukan arah kebijakan partai dan mengawasi kader PSI yang duduk sebagai wakil rakyat.
"Misal sekarang rame impor beras, kita akan tanya ke publik mendukung atau tidak," kata Grace.
Donasi publik tersebut disebut penting, untuk mengindarkan penguasan partai atas sebuah orang atau kelompok, bahkan keluarga.
"Karena dia yang mendanai, dia yang mendirikan. Jadi wajar dong katanya yang punya dan mengatur semuanya, itu yang terjadi. Jadi yang lain kayak karyawan, kayak PT, akhirnya subur praktik korupsi," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2018/01/19/21321051/galang-dana-publik-psi-luncurkan-kartu-sakti