Salin Artikel

Politisi Golkar Nilai Komitmen Jokowi soal Rangkap Jabatan Sudah Tak Relevan

Hal ini disampaikan Happy menanggapi Airlangga Hartarto yang saat ini merangkap sebagai Ketua Umum Partai Golkar dan sekaligus Menteri Perindustrian.

"Ya (komitmen) itu kan bukan diatur di undang-undang. Enggak ada aturannya," kata Happy di Jakarta, Jumat (29/12/2017).

Komitmen untuk melarang menteri rangkap jabatan sempat disampaikan Jokowi pada masa kampanye Pilpres 2014 lalu. Komitmen itu ditegaskan lagi oleh Jokowi saat baru terpilih. Jokowi ingin menteri tidak rangkap jabatan agar fokus pada tugas-tugasnya.

"Itu kan statement Pak Jokowi tergantung suasana dan kondisi kebatinan pada waktu itu," kata mantan tim sukses Airlangga Hartarto ini.

Happy menilai komitmen Jokowi itu sudah tidak relevan dengan situasi saat ini, di mana sisa masa pemerintahan tinggal dua tahun.

Happy juga meyakini, Airlangga bisa tetap fokus menjalankan tugasnya sebagai menteri meski sudah terpilih sebagai ketua umum Partai Golkar.

Happy menegaskan, sejak terpilih sebagai ketum Golkar, Airlangga memang tidak pernah berniat untuk mundur dari kabinet. Posisi Airlangga di kabinet sepenuhnya diserahkan ke Jokowi.

"Jadi Pak Airlangga tidak menyiapkan mundur. Tapi dia menyiapkan plan bagaimana dia bisa bekerja sukses di kementerian dan sukses sebagai ketum parpol," kata dia.

https://nasional.kompas.com/read/2017/12/29/19112941/politisi-golkar-nilai-komitmen-jokowi-soal-rangkap-jabatan-sudah-tak-relevan

Terkini Lainnya

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

PPP Minta MK Beri Kebijakan Khusus agar Masuk DPR Meski Tak Lolos Ambang Batas 4 Persen

Nasional
Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Sidang Sengketa Pileg Kalteng Berlangsung Kilat, Pemohon Dianggap Tak Serius

Nasional
Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Pemerintahan Baru dan Tantangan Transformasi Intelijen Negara

Nasional
Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, 'Push Up'

Tegur Pemohon Telat Datang Sidang, Hakim Saldi: Kalau Terlambat Terus, "Push Up"

Nasional
KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

KPK Sebut Keluarga SYL Sangat Mungkin Jadi Tersangka TPPU Pasif

Nasional
Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Timnas Kalah Lawan Irak, Jokowi: Capaian hingga Semifinal Layak Diapresiasi

Nasional
Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Kunker ke Sumba Timur, Mensos Risma Serahkan Bansos untuk ODGJ hingga Penyandang Disabilitas

Nasional
KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Kembali Panggil Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Teguran Hakim MK untuk KPU yang Dianggap Tak Serius

Nasional
Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Kuda-kuda Nurul Ghufron Hadapi Sidang Etik Dewas KPK

Nasional
Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 MiliarĀ 

Laba Bersih Antam Triwulan I-2024 Rp 210,59 MiliarĀ 

Nasional
Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Jokowi yang Dianggap Tembok Besar Penghalang PDI-P dan Gerindra

Nasional
Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo', Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Sebut Jokowi Kader "Mbalelo", Politikus PDI-P: Biasanya Dikucilkan

Nasional
[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri 'Triumvirat' Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

[POPULER NASIONAL] PDI-P Harap Putusan PTUN Buat Prabowo-Gibran Tak Bisa Dilantik | Menteri "Triumvirat" Prabowo Diprediksi Bukan dari Parpol

Nasional
Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke