Menurutnya, tugas bagi Panglima baru bukan hanya soal politik dalam negeri jelang pemilu, namun lebih termasuk lebih memerhatikan politik luar negeri.
"Tahun politik bukan saja politik dalam negeri, tahun politik dalam konteks kawasan sangat parah lho. Bagaimana kebijakan Amerika Serikat terhadap Russia yang akan berpengaruh terhadap kita itu harus diperhitungkan dengan rencana kita membeli Sukhoi," kata Connie seusai sebuah acara diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (9/12/2017).
Seperti diketahui, ketegangan diplomatik antara Amerika Serikat dan Russia masih terjadi. Connie mengingatkan bahwa kesiapan alustista TNI yang masih lemah berpotensi memburuk jika Amerika Serikat melakukan embargo terhadap jet tempur buatannya yang juga digunakan oleh Indonesia, yakni F16.
Apalagi, Presiden Rusia Vladimir Putin akan datang ke Indonesia Maret 2018 dan menandatangani strategic partnership bersama Indonesia.
"Kalau kita mengalami embargo dari Amerika Serikat, dari sekarang kita harus sudah pikirkan jalan keluarnya apa," tutur Conny.
Ternasuk jika dikaitkan dengan isu pengakuan Amerika Serikat terhadap Yerusalem sebagai Ibukota Israel. Presiden Joko Widodo dan juga sejumlah kalangan masyarakat mengecam sikap tersebut.
Menurut Conny, hal itu juga bisa berdampak pada sektor pertahanan.
"Coba bayangkan alutsista kita tidak mandiri, akan diembargo Amerika. Sekarang tiba-tiba teriak, marah-marah sama Israel. Halo, apa kabar? Kita ini siapa? Ini jadi PR besar," kata dia.
Adapun mengenai momentum jelang tahun politik, Conny percaya TNI bersama Polri mampu mengamankannya. Apalagi sejumlah Pilkada juga sudah dilalui dengan aman. Soliditas dua institusi pun berhasil dijaga.
Conny meyakini Hadi dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian mampu bersinergi dengan baik.
"Kalau itu saya tidak ragu pasti sangat siap," tuturnya.
https://nasional.kompas.com/read/2017/12/09/14313101/pengamat-militer-minta-hadi-tjahjanto-antisipasi-embargo-as