Hal itu dinilai penting agar ada pembaruan di dalam puncak pimpinan partai berlambang pohon beringin tersebut setelah Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto ditahan KPK.
"Dengan tidak bermaksud mengecilkan atau menzalimi atau tidak menghormati Pak Novanto sebagai ketua umum kami, jauh dari persoalan itu," ujar perwakilan DPD 1 Golkar Ridwan Bae di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Jumat (8/12/2017).
DPR, tutur Ridwan, sungguh sangat menghormati Novanto. Namun di lain sisi, DPD juga tidak ingin melihat elektabilitas Golkar anjlok akibat efek kasus hukum yang menjerat Novanto.
Seperti diketahui, Novanto ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi KTP elektronik oleh KPK. Kini ia bahkan sudah ditahan oleh KPK sehingga tak lagi aktif mengurusi Golkar meski posisinya sebagai ketua umum.
"Partai Golkar tidak boleh dalam suasana yang selalu terbawa pada opini-opini yang bisa menggerus elektabilitas kami," kata Ridwan.
Oleh karena itu, tutur dia, perwakilan DPD menyambangi Dewan Pakar Golkar untuk meminta dukungan agar DPP segara melaksanakan Munaslub.
Diharapkan dengan dukungan Dewan Pajak Golkar, DPP akan segara memproses desakan Munaslub dari 31 DPD.
"Surat kami secara tegas, antara lain, mayoritas meminta agar munaslub digelar pada 15-17 Desember 2017," ucap Ridwan.
https://nasional.kompas.com/read/2017/12/08/20124101/dpd-golkar-dengan-tidak-bermaksud-menzalimi-pak-novanto