Salin Artikel

Istana Minta Para Menteri Tak Bikin Kebijakan yang Gerus Elektabilitas Presiden

Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi Eko Sulistyo menyampaikan hal tersebut menyikapi hasil survei nasional Organisasi Kesejahteraan Rakyat (Orkestra).

Hasil survei itu menyebutkan ada 21 persen responden yang menilai kinerja pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla tidak sesuai janji kampanye.

"Dalam rentang sisa waktu satu setengah tahun ini, kami mengharapkan supaya sisa waktu ini dimanfaatkan bukan dengan program-program yang bisa menggerus elektabilitas. Tetapi, dengan program-program yang bisa meningkatkan elektabilitas," kata Eko dalam konferensi pers hasil survei Orkestra, di Jakarta, Minggu (3/12/2017).

Eko menambahkan, sebenarnya petahana merupakan calon yang tidak perlu melakukan kampanye. Apa yang sudah dikerjakan itulah yang dikampanyekan.

"Karena Presiden dibantu oleh para menteri, (maka) menteri itu kalau melakukan kebijakan, jangan kebijakan itu yang menggerus elektabilitas Presiden," ucap Eko.

Di lain pihak, Eko mengatakan dalam sisa waktu satu setengah tahun ini, penting bagi Presiden untuk melakukan konsolidasi dan memberikan arahan konkret supaya kinerja dan kebijakan para menterinya lebih terarah.

Sebelumnya, Organisasi Kesejahteraan Rakyat (Orkestra) merilis elektabilitas Jokowi masih tertinggi diantara tokoh lain yang digadang menjadi capres 2019. Elektabilitas Jokowi berada di level 24,38 persen. Sedang elektabilitas Prabowo berada di level 21,09 persen.

Kedua tokoh, meninggalkan jauh nama-nama lain seperti Gatot Nurmantyo (2,8 persen), Agus Harimurti Yudhoyono (2,31 persen), Anies Baswedan (2,14 persen), Susilo Bambang Yudhoyono (1,81 persen), dan Jusuf Kalla (1,48 persen).

Elektabilitas Jokowi dan Prabowo juga jauh meninggalkan Ridwan Kamil (1,32 persen), Tri Rismaharini (1,24 persen), Mahfud MD (1,07 persen), dan lain-lain (5,93 persen).

Meski elektabilitas Jokowi tertinggi, namun angka tersebut masih sangat potensial berubah, karena jumlah responden swing voters atau yang tidak tahu atau tidak menjawab, mencapai 34,43 persen.

Untuk catatan, lembaga Orkestra ini tidak terdaftar sebagai lembaga yang pernah ikut melakukan survei dan hitung cepat dalam daftar Komisi Pemilihan Umum (KPU), baik saat Peilu 2014 maupun saat Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.

https://nasional.kompas.com/read/2017/12/04/10584961/istana-minta-para-menteri-tak-bikin-kebijakan-yang-gerus-elektabilitas

Terkini Lainnya

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

BNPB Tambah 2 Helikopter untuk Distribusi Logistik dan Evakuasi Korban Longsor di Sulsel

Nasional
Luhut Ingatkan soal Orang 'Toxic', Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Luhut Ingatkan soal Orang "Toxic", Ketua Prabowo Mania: Bisa Saja yang Baru Masuk dan Merasa Paling Berjasa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke