Salin Artikel

Wapres Kalla Tidak Setuju Jika Polri, KPK dan Kejagung Awasi Kerja ASN

Kalla berpendapat, lebih baik ASN diawasi oleh pengawas internal terlebih dahulu. Jika memang sang ASN itu melanggar aturan pidana, baru diserahkan ke aparat penegak hukum.

"Kita juga tidak setuju bahwa nanti semuanya harus diawasi langsung," ujar Kalla dalam pidatonya di acara Rapat Koordinasi Pengawasan Daerah Nasional 2017 yang diselenggarakan oleh Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) di Gedung Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (30/11/2017).

"Sebab yang menentukan segala sesuatunya nanti ya jaksa atau polisi. (Seharusnya) andalah (APIP) ini yang menentukan," lanjut dia.

Oleh sebab itu, Kalla berpesan supaya profesionalisme APIP harus ditingkatkan.

Dengan demikian, APIP dapat langsung mendeteksi apakah proses yang dikerjakan ASN sesuai prosedur atau tidak.

APIP pun dapat mencegah terjadinya tindak pidana korupsi dalam kerja-kerja ASN.

Usai acara, wartawan menanyakan lagi ke Kalla soal status APIP yang diangkat oleh pimpinan masing-masing institusi.

Misalnya, APIP di pemerintah provinsi diangkat oleh gubernur, APIP di pemerintah kota diangkat oleh wali kota dan sebagainya.

Hal tersebut tentu membuat APIP tidak independen dalam menjalankan tugas pokok fungsi pengawasannya.

Mengenai hal itu, Kalla menjawab, "ya (yang mengawasi) di atasnya. Kalau di pemerintah kabupaten kurang (pengawasannya), ada inspektorat provinsi yang bisa mengatasinya kan".

"Yang sulit memang karena dia inspektorat, lalu melapor ke bupati atau wali kota. Kan kadang-kadang ada begitu. Oleh karenanya, (inspektorat) di atasnya yang harus mengawasi," lanjut dia.

https://nasional.kompas.com/read/2017/11/30/15180531/wapres-kalla-tidak-setuju-jika-polri-kpk-dan-kejagung-awasi-kerja-asn

Terkini Lainnya

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 8 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
 PAN Nilai 'Presidential Club' Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

PAN Nilai "Presidential Club" Sulit Dihadiri Semua Mantan Presiden: Perlu Usaha

Nasional
Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Gibran Ingin Konsultasi ke Megawati untuk Susun Kabinet, Politikus PDI-P: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo

Nasional
LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir 'Game Online' Bermuatan Kekerasan

LPAI Harap Pemerintah Langsung Blokir "Game Online" Bermuatan Kekerasan

Nasional
MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

MBKM Bantu Satuan Pendidikan Kementerian KP Hasilkan Teknologi Terapan Perikanan

Nasional
PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

PAN Siapkan Eko Patrio Jadi Menteri di Kabinet Prabowo-Gibran

Nasional
Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke