Salin Artikel

Hasil Survei Tunjukkan Tren Positif, Demokrat Yakini Kiprah AHY di 2019

Ketua DPP Partai Demokrat Jansen Sitindaon mengatakan, optimisme tersebut muncul setelah melihat hasil survei berbagai lembaga yang menunjukkan tren positif.

"Beberapa teman mengatakan, Pilkada (DKI Jakarta) kemarin gladi resiknya AHY menuju pilpres. Acara utamanya Pilpres 2019," ujar Jansen, dalam sebuah diskusi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (9/11/2017).

Jansen menyebutkan, lembaga pertama yang memasukkan nama Agus dalam survei kandidat peserta Pilpres 2019 adalah Indobarometer.

Baca: "Membaca" Safari Politik Agus Yudhoyono

Pada Maret 2017, kata Jansen, meski tingkat pengenalan publik untuk Agus mencapai 71,7 persen, tetapi elektabilitasnya hanya 0,4 persen.

Bahkan, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Ridwan Kamil, misalnya, angkanya di atas Agus. Eleketabilitas Ahok 8,3 persen, sedangkan Ridwan Kamil 3,1 persen.

Hasil berbeda ditunjukkan survei sejumlah lembaga beberapa waktu terakhir. Ia mengatakan, pada survei Polmark, elektabilitas Agus mencapai 2,9 persen.

Baca: "Tebar Pesona" ala AHY untuk Pemilu 2019

Meski terlihat kecil dan masih jauh dari elektabilitas Jokowi dan Prabowo, Agus berada di peringkat ketiga.

"Delapan bulan berselang. Jadi ini luar biasa. Tambah lagi setengah tahun. Pak Prabowo pun lewat," selorohnya.

"Kami kan mesti optimistis," kata dia. 

Jansen menambahkan, capaian tersebut salah satunya karena Agus rajin berkunjung ke daerah.

Baca: Apa Sinyal di Balik Pertemuan Jokowi-SBY dan JK-AHY?

Menurut dia, wilayah Sumatera, sudah habis "disisir" oleh Agus.

Kunjungan juga banyak dilakukan di Pulau Jawa dan daerah-daerah lainnya di Indonesia.

"Jadi muter-muter. Hari ini menempatkan AHY untuk capres di nomor tiga, ini memang hasil kerja," ujar Jansen. 

https://nasional.kompas.com/read/2017/11/09/17031601/hasil-survei-tunjukkan-tren-positif-demokrat-yakini-kiprah-ahy-di-2019

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke