Salin Artikel

Harunya Perasaan Jokowi Saat Kahiyang Sungkem...

"Bukan pas siraman, tetapi (merasa haru) saat sungkeman," ujar Jokowi seusai prosesi siraman di kediamannya, Jalan Kutai Utara, Banjarsari, Kota Solo, Selasa (7/11/2017).

Saat Kahiyang bersimpuh di lututnya, benak orang nomor satu di Indonesia tersebut seketika melayang ke momen dirinya bersama Kahiyang sehari-hari.

Jokowi sekaligus membayangkan hari-harinya ke depan tidak lagi bisa bersama Kahiyang seperti hari-hari biasanya.

"Karena apa pun, Kahiyang sudah dari kecil sampai besar setiap hari bersama di rumah dan besok, Insya Allah setelah ijab kabul sudah mandiri membangun keluarga sendiri," ujar Jokowi.

"Kita berdoa dan mohon doa restunya agar Kahiyang Ayu dan Muhammad Bobby Nasution bisa membangun keluarga yang sakinah, mawadah, warahmah," lanjutnya.

Prosesi siraman diawali acara pengajian yang mengundang ibu-ibu pengajian tetangga dan saudara.

Setelah itu, masuk ke acara peletakan bleketepe. Jokowi meletakkan anyaman dari daun kelapa yang masih hijau di depan kediamannya.

Secara filosofis, pemasangan anyaman daun kelapa itu berarti ajakan orangtua yang hendak menikahkan anaknya kepada semua orang yang terlibat dalam hajatan itu untuk sama-sama menyucikan hati.

Siraman menjadi puncak prosesi pada Selasa pagi. Secara bergantian, Jokowi, Iriana, dan keluarga lain menyiramkan air kembang ke tubuh Kahiyang.

Terakhir, Kahiyang melakukan sungkem kepada sang ayah dan ibu.

https://nasional.kompas.com/read/2017/11/07/12002411/harunya-perasaan-jokowi-saat-kahiyang-sungkem

Terkini Lainnya

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Usai Dihujat Karena Foto Starbucks, Zita Anjani Kampanye Dukung Palestina di CFD

Nasional
Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Kemenag: Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji

Nasional
'Presidential Club' Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

"Presidential Club" Dinilai Bakal Tumpang Tindih dengan Wantimpres dan KSP

Nasional
Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Soal Presidential Club, Pengamat: Jokowi Masuk Daftar Tokoh yang Mungkin Tidak Akan Disapa Megawati

Nasional
Gaya Politik Baru: 'Presidential Club'

Gaya Politik Baru: "Presidential Club"

Nasional
Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Kemenag Rilis Jadwal Keberangkatan Jemaah Haji, 22 Kloter Terbang 12 Mei 2024

Nasional
Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke