Salin Artikel

Bahas Ledakan Pabrik Mercon, Komisi IX Gelar Rapat Bersama Menaker

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi IX dijadwalkan menggelar rapat bersama Menteri Tenaga Kerja (Menaker), Kepala Dinas Tenaga Kerja (Kadisnaker) Provinsi Banten dan Kabupaten Tangerang, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (31/10/2017).

Rapat tersebut membahas prosedur keselamatan kerja terkait ledakan pabrik mercon di Kosambi, Tangerang, pekan lalu.

Wakil Ketua Komisi IX Saleh Daulay mengatakan, pihaknya ingin mendapatkan penjelasan terkait tragedi yang terjadi di pabrik mercon, Kosambi, termasuk di antaranya melihat tanggung jawab pemerintah terkait keselamatan dan kesehatan kerja (K3).

Selain itu, Komisi IX ingin mengetahui sejauh mana pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap perusahaan yang beroperasi di Indonesia, khususnya di daerah industri seperti Tangerang.

BacaDaftar 9 Nama Korban Pabrik Mercon yang Sudah Teridentifikasi

“Kan ada banyak informasi yang beredar. Soal izin, soal pekerja anak, soal keselamatan kerja, soal pengawasan, dan lain-lain. Semua itu yang akan diklarifikasi dan diperdalam dengan pemerintah," kata Saleh melalui pesan singkat, Selasa (31/10/2017).

Sejalan dengan itu, Komisi IX juga akan menanyakan terkait asuransi dan jaminan yang akan diberikan kepada para korban atau keluarganya.  

“Tentu kami juga ingin mengetahui apa langkah-langkah yang akan dilakukan oleh pemerintah agar kejadian serupa tidak terjadi lagi. Bagaimana pemerintah memberikan jaminan keselamatan dan kesehatan bagi pekerja," lanjut politisi PAN itu.

Ketiga tersangka tersebut, yakni Indra Liyono, Andri Hartanto, dan Subarna Ega.

"Pertama pemilik pabrik, Indra Liyono, Andri Hartanto selaku direktur operasional pabrik, dan Subarna Ega, dia tukang las di situ," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (28/10/2017).

Baca: Polisi Buat Grup WhatsApp Keluarga Korban Ledakan Pabrik Mercon

Argo mengatakan, penetapan tersangka ini dilakukan setelah polisi memeriksa sejumlah saksi dan menyita beberapa barang bukti dari pabrik tersebut.

"Jadi dari keterangan saksi-saksi bahwa penyebab kebakaran adalah percikan las yang menyambar ke bahan pembuatan kembang api," kata Argo.

Dalam kasus ini, Indra dijerat Pasal 359 KUHP tentang Kelalaian yang menyebabkan orang meninggal dan Pasal 74 juncto Pasal 183 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.

Sementara, Andri dan Ega dikenakan Pasal 359 KUHP tentang Kelalaian yang Menyebakan Kematian dan Pasal 188 KUHP tentang Kelalaian yang Menyebabkan Kebakaran dengan ancaman hukuman di atas lima tahun penjara.

https://nasional.kompas.com/read/2017/10/31/09473121/bahas-ledakan-pabrik-mercon-komisi-ix-gelar-rapat-bersama-menaker

Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke