Salin Artikel

PDI-P Ingin Jokowi dan Cawapresnya Kompak seperti Megawati-Hamzah Haz

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, yang terpenting, pendamping Jokowi kelak harus bisa bekerja sama, memiliki visi yang sama, dan pendapatnya tidak saling bertentangan.

"Wakil kan membantu presiden. Jangan wapres punya politik yang berbeda dengan presidennya," ujar Hasto di kantor DPP PDI-P, Jakarta, Sabtu (28/10/2017).

Hasto menyinggung hubungan Ketua Umum PDI-Perjuangan Megawati Soekarnoputri saat menjadi Presiden keenam RI dan didampingi Hamzah Haz sebagai Wakil Presiden. Keduanya disatukan bukan karena lobi politik, melainkan "dijodohkan" oleh MPR. Namun, keduanya memiliki satu paduan dalam memimpin Indonesia saat itu.

"Bu Mega bicara pada Pak Hamzah Haz, 'Kalau di antara kita tidak kompak, kita ngangkat alis saja, maka rakyat bergerak'," kata Hasto menirukan ucapan Megawati kepada Hamzah Haz kala itu.

Megawati, kata Hasto, selalu meminta Hamzah untuk mengingatkan dirinya. Jika tidak setuju dengan keputusan yang akan diambil presiden, Megawati meminta Hamzah memberikan kode yang menandakan ketidaksetujuan.

"'Kalau saya mengambil putusan dalam sidang kabinet, sebelum palu saya ketok, kalau pak Hamzah ada tidak setuju, tolong pegang tangan saya'," kata Hasto kembali menirukan Megawati.

Hasto menuturkan, kode memegang tangan Megawati itu akan menjadi tanda agar Megawati tidak jadi mengambil keputusan.

Saat disinggung bagaimana dengan hubungan Jokowi dengan wakilnya, Jusuf Kalla, Hasto enggan menanggapinya.

"Itu teman-teman yang melihat. Harus tanya rakyat," kata dia.

Perbedaan pandangan politik antara Jokowi dan JK pernah terjadi pada saat Pemilihan Kepala Daerah DKI Jakarta 2017.

Saat itu, Jokowi secara tegas memosisikan dirinya tidak memihak ke pasangan calon mana pun. Adapun Kalla memilih untuk mendukung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno.

Meski diakui berbeda pandangan, Jokowi mengatakan bahwa hubungannya Kalla tetap baik. Ia menganggap wajar adanya perbedaan pandangan politik sejauh dapat dikelola dengan produktif.

https://nasional.kompas.com/read/2017/10/28/20302311/pdi-p-ingin-jokowi-dan-cawapresnya-kompak-seperti-megawati-hamzah-haz

Terkini Lainnya

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Presen Buruk Jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Presen Buruk Jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih Berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Nasional
Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Jokowi Harap Presiden Baru Tuntaskan Pengiriman Alkes ke RS Sasaran

Nasional
Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Pakar Hukum Sebut Kecil Kemungkinan Gugatan PDI-P ke KPU Dikabulkan PTUN

Nasional
Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Hakim Agung Gazalba Saleh Didakwa Terima Gratifikasi Rp 650 Juta bersama Pengacara

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke