Salin Artikel

Tokoh-tokoh Agama Yakin Indonesia Tetap Rukun dan Bersatu

Dialog bersama para pemuka agama pun menjadi salah satu sesi tersendiri pada konferensi jurnalis agama di Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Tangerang, Rabu (18/10/2017).

Tokoh Kristen Katolik, Romo Johannes Hariyanto SJ, misalnya, melihat masih ada kebijaksanaan di masyarakat yang meyakini bahwa kerukunan antar-agama bisa tercipta.

Hal itu, menurut dia, terbukti dengan berhasilnya Indonesia melalui momentum reformasi 1998.

"Indonesia itu terlalu besar. Kalau mau hancur, 98 sudah hancur," ujar Romo Hariyanto.

Baca: Tugas Besar Indonesia Mengelola Keberagaman

"Saya yakin dalam hal ini, ada wisdom di masyarakat yang memang sungguh-sungguh ada," kata dia.

Sementara itu, Tokoh Hindu Agung Diatmika mengatakan, masyarakat-masyarakat di daerah yang mendapatkan pendidikan dengan baik mayoritasnya sudah cukup terbuka dengan keberagaman.

Dengan adanya nilai-nilai konstitusi, menurut dia, seharusnya tak ada lagi warga negara yang merasa tak dihargai.

"Apalagi pendiri negara sudah jelas menyatakan bahwa Indonesia sudah dilakukan assesment dengan semua tokoh agama," kata Agung.

Meski penganut Hindu merupakan minoritas dan jumlahnya tak banyak, namun hal itu tak membuat Agung berkecil hati.

Ia merasa kehadiran dan perhatian pemerintah sama kepada setiap pemeluk agama di Indonesia.

Agung mencontohkan, salah satunya terlihat dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) yang selalu mengedepankan musyawarah mufakat alih-alih voting.

Selain itu, perhatian pemerintah juga ditunjukkan dengan kehadiran pada perayaan agama.

"Kalau ada kegiatan keagamaan dari Hindu mereka bisa hadir, luar biasa. Kehadiran itu luar biasa. Misal perayaan Nyepi, kami undang presiden, presiden hadir," kata Agung.

https://nasional.kompas.com/read/2017/10/19/08325621/tokoh-tokoh-agama-yakin-indonesia-tetap-rukun-dan-bersatu

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke