Salin Artikel

Tantangan Jurnalis Meliput Isu Agama di Indonesia

Irfan Junaidi dari Harian Republika misalnya, yang menyampaikan bahwa medianya memang lahir untuk berkhidmat dengan umat Muslim. Namun, secara posisi, ada spektrum yang tidak sederhana dalam Islam, mulai Islam paling kiri hingga Islam paling kanan.

"Ketika kami coba menempati di tengah, itu benar-benar blur. Kadang kalau di tengah, yang kiri bilang Anda terlalu kanan. Kalau digeser sedikit ke kiri, nanti yang kanan bilang Anda terlalu kiri," kata Irfan dalam konferensi jurnalis agama di Kampus Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang, Rabu (18/10/2017).

Irfan menambahkan, pemberitaan terhadap agama lainnya tetap dilakukan, meski porsinya tak sebesar Islam.

Namun, medianya melakukan pendekatan isu Islami bukan bersifat ritual, tetapi mengambil nilai (value) dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, soal isu kebakaran hutan.

"Itu juga adalah value Islam yang ingin diangkat, karena Islam juga mengajarkan lingkungan dijaga," ujarnya.

Redaksi Republika, kata dia, juga tak hanya diisi oleh pemeluk agama Islam. Pihaknya berupaya agar medianya fokus pada permasalahan kemanusiaan, bukan kepada mayoritas maupun minoritas.

"Sehingga istilah yang ujungnya mendikotomi mayoritas atau minoritas kami coba reduksi supaya tidak memanas-manasi, tidak menebarkan kebencian," kata Irfan.

Tantangan lainnya disampaikan oleh Taufiqurrahman dari The Jakarta Post. Sebagai surat kabar Indonesia yang berbahasa Inggris, ada tekanan tersendiri bagi medianya, karena pembaca The Jakarta Post tak hanya masyarakat Indonesia.

Hal itu memengaruhi redaksi medianya dalam memilah isu-isu agama.

"Kami tidak ingin yang di luar dapat persepsi salah soal Indonesia. Kami berupaya memberitakan secara baik dan proporsional," kata Taufiq.

Tantangan berbeda dihadapi media online. Iin Yumiyanti dari Detik.com menyampaikan, tuntutan memberitakan yang cepat membuat media online harus tetap selektif dalam memilah pemberitaan.

Ia mencontohkan, pada momentum Pilkada DKI Jakarta, di mana aksi demonstrasi berjilid terus dilaksanakan. Berita hoaks semakin merebak sedangkan kode etik jurnalistik harus tetap diterapkan dengan ketat.

"Bagaimana kami harus membuat berita cepat tapi juga akurat. Di tengah informasi yang seliweran, banyak hoaks," ucap Iin.

https://nasional.kompas.com/read/2017/10/18/23225961/tantangan-jurnalis-meliput-isu-agama-di-indonesia

Terkini Lainnya

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke