Salin Artikel

Ratusan Polri Bertameng Jaga Pintu Masuk DPP Partai Golkar

Pantauan Kompas.com, mereka berbaris siaga membawa tameng dan sebagian lainnya juga mengenakan helm, mengantisipasi massa yang berkerumun di luar.

Jumlah massa diperkirakan mencapai lebih dari 100 orang dan memadati Jalan Anggrek Neli Murni, depan Kantor DPP Partai Golkar.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Raden Prabowo Argo Yuwono menuturkan, personel disiagakan untuk menjaga kegiatan pleno. Personel disiagakan sesuai prosedur operasional standar yang berlaku.

"Kami menjaga hal-hal yang tidak kita inginkan dan semuanya kami tetap tidak underestimate, tapi overestimate. Pasukan dan peralatan sudah sesuai SOP," tutur Argo, Rabu.

Argo enggan menyebutkan lebih lanjut mengenai alasan disiagakannya personel polisi. Ia membantah jika hak tersebut dilakukan karena ada potensi kericuhan.

"Enggak. Tenang aja. Masyarakat aktivitasnya seperti biasa," tuturnya.

Dalam undangan yang beredar, agenda rapat membahas soal persiapan Hari Ulang Tahun Partai Golkar, Rapat Kerja Nasional serta persiapan rekrutmen calon legislatif.

Namun, tak menutup kemungkinan Novanto juga akan membacakan susunan kepengurusan baru hasil revitalisasi. Hal itu telah diungkapkan Idrus Marham beberapa waktu lalu.

Idrus menegaskan bahwa revitalisasi atau restrukturisasi kepengurusan Partai Golkar adalah tindak lanjut keputusan Rapat Pimpinan Nasional Partai Golkar di Balikpapan beberapa waktu lalu.

Ia menambahkan, Ketua Umum Partai Golkar Setya Novanto yang diberikan mandat untuk menyusun susunan baru tersebut telah melakukan evaluasi. Salah satunya adalah agar ada soliditas dalam kepengurusan partai.

https://nasional.kompas.com/read/2017/10/11/16142381/ratusan-polri-bertameng-jaga-pintu-masuk-dpp-partai-golkar

Terkini Lainnya

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

BNPB: Tim Reaksi Cepat Lakukan Pendataan dan Monitoring Usai Gempa di Garut

Nasional
BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

BNPB: Gempa M 6,2 di Garut Rusak Tempat Ibadah, Sekolah, dan Faskes

Nasional
PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

PBNU Gelar Karpet Merah Sambut Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

KPK Nonaktifkan Dua Rutan Buntut Pecat 66 Pegawai yang Terlibat Pungli

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke