Salin Artikel

Cerita Jokowi Tergiur Cara Ternak Kambing dengan Omset Ratusan Juta

Hal itu diutarakan Jokowi ketika hadir dan memberikan sambutan dalam acara Jambore Peternakan Nasional 2017 di Bumi Perkemahan dan Graha Wisata Cibubur, Jakarta Timur, Minggu (24/9/2017).

"Saya hitung-hitung dengan kalkulasi ekonomi, untungnya besar juga. Tapi saya baru pelihara domba, sapinya belum. Saya mau belajar belajar problemnya apa. Nanti saya beternak sapi," kata Jokowi.

Jokowi mengakui, memelihara domba bukanlah perkara mudah. Karenanya, ia meminta saran bagaimana cara memelihara domba yang tepat dari 1.200 peternak hewan yang hadir dalam acara itu.

(Baca: Presiden Jokowi Minder Seusai Lihat Domba Garut Milik Peternak)

"Saya ngomong apa adanya, tidak gampang, tidak mudah. Oleh sebab itu saya akan minta bapak ibu dan saudara semua yang sudah beternak kambing dan sapi lebih dari 100 ekor tunjuk tangan," kata Jokowi.

Jokowi pun akhirnya memamerkan domba yang ia pelihara. Domba itu dibawa ke atas panggung.

"Ya ini domba saya, kira-kira lumayan gemuk enggak kurus-kurus amat kayak saya. Ini bari lahir dua bulan lalu ya cukup lumayan gemuk," katanya.

"Jadi silakan kalau ada yang mau kritik domba saya enggak apa-apa. Pak kurang gemuk cara gemukin seperti ini. Silakan, enggak apa-apa. Ya cukup bersih," tambahnya.

Usai memamerkan dombanya, Jokowi pun langsung mempersilakan peserta Jambore yang bersedia berbagi kisah sukses beternak hewan untuk naik ke atas panggung.

"Silakan dikenalkan namanya pak," kata Jokowi.

(Baca: Ini Dewi, Ratu Bibit Domba Garut yang Harganya Rp 50 Juta)

Seorang peternak bernama Sugiharto maju menawarkan diri. Pria dari Purworejo itu pun membagikan kisahnya sebagai peternak kambing. Ia mengatakan awal beternak hanya punya enam ekor kambing. Kini ia sudah punya 206 ekor kambing selama kurun waktu 10 tahun ini.

"Banyak yang dijual juga pak," ujar Sugiharto.

Jokowi pun lantas bertanya, berapa harga kambing milik Sugiharto per ekornya.

"Rp 1 juta lebih pak," jawab Sugiharto.

Jokowi pun langsung kembali menimpali jawaban Sugiharto itu.

"Kalau Rp 1 juta sudah Rp 200 juta. Sudah jutawan ini. Memang usaha kambing saja?" tanya Jokowi.

"Dulu pekerja di perusahaan kontraktor, sekarang hanya peternak kambing saja," kata Sugiharto.

(Baca: Gunung Agung Waspada, Warga Jual Ternak)

Tanya Jokowi lagi kepada Sugiharto, "Enak mana?"

"Sangat enak beternak pak. Dulu enggak punya mobil sekarang punya pak," kata dia.

"Jelas kambing punya 200 enggak punya mobil ya kebangetan," kata Jokowi.

Tak berhenti di situ, Jokowi terus mengorek kisah sukses Sugiharto.

"Operator kandang berapa?" tanya Jokowi.

"Tiga pak. Cukup karena kita belajar teknologinya juga. Ada yang membersihkan kandang, memberikan pakan," kata Sugiharto.

Jokowi pun kaget dengan jawaban Sugiharto itu.

"Tiga operatur kandang cukup ya? Berarti di tempat saya kebanyakan dong. Rugi, 11 kambing saja tiga operator. Kalau 11 doang harusnya engga pakai operator ya. Sendiri ya," kata Jokowi disambut tawa hadirin.

Jokowi melanjutkan pernyataannya. Kali ini, ia menanyakan soal hitung-hitungan bisnis beternak kambing.

Sugiharto pun menjawab, bak dosen menjelaskan kepada mahasiswanya tentang kalkukasi hitung-hitungan bisnis.

"Kita punya 100 ekor itu milik semua. Dalam dua tahun beranak kan tiga kali. Kita hitung saja setahun sekali semua. Kambing sekali beranak 2-2. Berarti setahun kita punya 200 ekor anak," kata Sugiharto.

"Kalau anaknya kita jual Rp 1 juta berarti punya Rp 200 juta setahun. Kita potong buat operator biaya makan bisa sisa Rp 120 jutaan," tambah dia.

Jokowi semakin heran, kenapa domba miliknya tidak menghasilkan seperti milik Sugiharto.

"Sebentar kok punya saya sedikit ya? Kebanyakan operator kandang ya," kata Jokowi.

"Apalagi ilmu yang bisa diberikan? Kalau memelihara kambing lebih baik, lebih banyak sekalian," lanjut Jokowi.

Jokowi pun akhirnya menutup dialog dengan Sugiharto dengan janji akan menyambangi peternakannya jika kambing ternaknya sampai 500 ekor.

"Nanti kalau kambingnya sudah lebih 500 ekor ngomong saya ya. Nanti saya akan datang ke Purworejo," ungkap Jokowi.

https://nasional.kompas.com/read/2017/09/25/06204191/cerita-jokowi-tergiur-cara-ternak-kambing-dengan-omset-ratusan-juta

Terkini Lainnya

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Jika Diduetkan, Anies-Ahok Diprediksi Bakal Menang Pilkada DKI Jakarta 2024

Nasional
Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Jokowi Perlu Kendaraan Politik Lain Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Kaesang dan Gibran Dianggap Tak Selamanya Bisa Mengekor Jokowi

Nasional
Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Hasil Rekapitulasi di Papua Berubah-ubah, KPU Minta MK Hadirkan Ahli Noken

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke