Salin Artikel

Terpopuler Kompas.com: Akhir Perjalanan Nikahsirri.com dan Informasi Keliru Panglima Gatot

1. Polisi Tangkap Pendiri dan Pemilik Situs Nikahsirri.com

Polisi menangkap Aris Wahyudi, pemilik sekaligus pendiri situs www. nikahsirri.com yang ramai dibicarakan media sosial saat ini, Minggu (24/9/2017).

Baca: Geram, Warga di Kota Bekasi Usir Pemilik Situs Nikah Siri

Penangkapan tersangka Aris terjadi setelah Tim Cybercrime Krimsus Polda Metro Jaya menemukan situs www.nikahsirri.com pada 22 September 2017 lalu.

Situs tersebut berisikan konten pornografi yang menawarkan fasilitas lelang perawan dan juga menyediakan jodoh serta wali. Masyarakat menilai situs ini menyediakan layanan prostitusi terselubung.

Bagaimana praktik layanan “nikah siri” di situs ini? Baca: Begini Modus Operasi Dugaan Pornografi di Situs Nikahsirri.com

2. Wiranto Luruskan Pernyataan Panglima soal 5000 Pucuk Senjata Api

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menyampaikan, peryataan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo tentang isu pembelian 5.000 pucuk senjata oleh institusi non militer adalah tidak benar.

Menurut Wiranto, ada kesalahan komunikasi antara Panglima dengan Kepala BIN Jenderal Budi Gunawan dan Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian. BIN memang membeli senjata buatan PT Pindad untuk sekolah intelijen BIN. Jumlahnya bukan 5.000, tapi 500.

Baca: Luruskan Pernyataan Panglima, Wiranto Sebut 500 Pucuk Senjata untuk Pendidikan BIN

Pernyatan Gatot soal 5.000 pucuk senjata yang dibeli oleh lembaga non militer diketahui setelah sebuah rekaman berisi suara Gatot beredar di media sosial. Gatot menyampaikan pernyataan itu saat bersilaturahmi dengan para purnawirawan TNI.

3. Guncangan Gempa di Korut Diduga Tes Nuklir, Ternyata Bukan Bom

Guncangan setara dengan 3,5 magnitudo dirasakan di wilayah Korea Utara, dan China, Sabtu (23/9/2017).

Lokasi getaran itu berada dekat dengan tempat uji coba bom hidrogen yang dilakukan Korut beberapa waktu lalu.

Kondisi itu lalu memunculkan kecurigaan, rejim Kim Jong Un kembali membuat ulah dengan melakukan uji coba senjata nuklir.

Namun setelah itu, Pusat Jaringan Gempa Bumi China (CAS) mengeluarkan pernyataan tertulis yang menyebut berdasarkan studi data infrasonik terungkap, guncangan itu bukan akibat uji coba nuklir.

Ternyata, seperti diberitakan AFP, guncangan itu disebut berasal dari gempa bumi alami.

Baca selengkapnya di sini.

ktivitas magma Gunung Agung terus bergerak naik menuju ke permukaan.

Berdasarkan pantauan pada Minggu (24/9/2017), aktivitas magma berada pada kedalaman 1-2 km di bawah puncak gunung. Pergerakan naik magma ini ditandai dengan makin meningkatnya intensitas gempa vulkanik dangkal.

Pantauan di pos jaga juga mencatat sering terjadinya gempa tektonik lokal dengan skala besar di sekitar Gunung Agung. Bahkan mencapai 3,5 magnitudo.

Sejak pukul 00.00-12.00 Wita tercatat 332 kali gempa vulkanik dalam, 211 kali vulkanik dangkal dan 43 kali grmpa tektonik lokal.

Selengkapnya baca di sini 

Ikuti perkembangan berita soal Gunung Agung dalam topik “Awas Gunung Agung”.

5. Mobil Esemka VIral, Ini Penampakan Lengkapnya

Mobil Esemka yang beberapa tahun ini hilang dari perbincangan, mulai kembali viral di media sosial.

Dari gambar yang beredar, kebanyakan hanya memperlihatkan bagian belakangnya saja. Gambarnya diunggah pertama kali oleh Didik Wahyudhi di akunnya.

Namun, beberapa akun media sosial Facebook lain ada yang mengunggah foto lengkapnya. Diketahui, mobil ini dikenal dengan nama Digdaya, model terbaru Esemka berupa pick-up double cabin.

Model ini bisa jadi bakal berjajar dengan model seperti Ford Ranger, Toyota Hilux dan Mitsubishi Triton.

Selengkapnya lihat di sini.  

https://nasional.kompas.com/read/2017/09/25/06030031/terpopuler-kompas.com--akhir-perjalanan-nikahsirri.com-dan-informasi-keliru

Terkini Lainnya

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

PPDS Berbasis Rumah Sakit, Jurus Pemerintah Percepat Produksi Dokter Spesialis

Nasional
Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Polisi dari 4 Negara Kerja Sama demi Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama

Nasional
Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Soal Peluang Duetkan Anies-Ahok, PDI-P: Masih Kami Cermati

Nasional
KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

KPK Kembali Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor, Singgung Jemput Paksa

Nasional
Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Hamas Minta JK Turut Serta dalam Upaya Damai di Palestina

Nasional
KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

KPU Pertanyakan Klaim PPP Kehilangan 5.000 Suara di Sulsel

Nasional
KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

KPU Bantah Dalil Sengketa Irman Gusman yang Ngotot Maju DPD

Nasional
Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Kontak Senjata hingga Penyanderaan Pesawat, Rintangan Pemilu 2024 di Papua Tengah Terungkap di MK

Nasional
Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Jaksa KPK Sebut Dana Rp 850 Juta dari SYL ke Nasdem untuk Keperluan Bacaleg

Nasional
Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nostalgia Ikut Pilpres 2024, Mahfud: Kenangan Indah

Nasional
Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Gibran Beri Sinyal Kabinet Bakal Banyak Diisi Kalangan Profesional

Nasional
Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Menag Bertolak ke Saudi, Cek Persiapan Akhir Layanan Jemaah Haji

Nasional
Ide 'Presidential Club' Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Ide "Presidential Club" Prabowo: Disambut Hangat Jokowi dan SBY, Dipertanyakan oleh PDI-P

Nasional
Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Ganjar Pilih Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Hampir Dipastikan Berada di Luar Pemerintahan Prabowo

Nasional
Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non-Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Jemaah Haji Kedapatan Pakai Visa Non-Haji, Kemenag Sebut 10 Tahun Tak Boleh Masuk Arab Saudi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke