Salin Artikel

Interupsi Tak Didengar Saat Rapat dengan KPK, Anggota Komisi III Marah

Seorang anggota Komisi III DPR sempat marah kepada Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang karena merasa tidak ditanggapi.

Awalnya Saut, diminta pemimpin rapat Wakil Ketua Komisi III Benny Harman menjelaskan proses pemilahan kasus di Direktorat Pengaduan Masyarakat (Dumas) KPK.

Sebab, Benny ingin mengetahui proses pemilahan pelaporam hingga diproses ke tingkat penyelidikan.

Saut pun menjelaskan, Dumas KPK memperoleh pengaduan, lantas memilah apakah pelaporan tersebut termasuk dalam tindak pidana korupsi. Jika masuk dalam tindak pidana korupsi maka akan diteruskan untuk divalidasi kepada pelapor.

Namun, Benny merasa tidak puas dengan jawaban Saut. Ia menilai jawab Saut tidak sesuai dengan pertanyaannya. Saut lantas menimpali dirinya telah menjawab semua pertanyaan Benny.

"Sudah saya sampaikan semuanya tadi prosesnya dari menerima pengaduan sampai validasi ke pelapor. Bapak aja yang enggak dengar, mungkin," ujar Saut menimpali Benny.

Perdebatan antara Benny dan Saut tiba-tiba dipotong oleh interupsi anggota Komisi III dari Fraksi Partai Gerindra, Wenny Warouw.

"Saya mantan penyidik, tapi enggak begini kerja penyidik," ujar Wenny.

Saat Wenny menginterupsi, Saut tetap berbicara menyelesaikan penjelasannya kepada Benny Harman. Namun, Wenny berteriak dan memprotes karena interupsinya merasa tidak ditanggapi Saut.

"Dengar dulu saya bicara! Dalam proses tadi Pimpinan (rapat kerja) menanyakan penerimaan pengaduan perkara, bukan penyelidikan. Itu yang diminta," ujar Wenny.

Setelah peserta rapat mendengar ucapan Wenny, suasana sempat terasa tegang. Namun, Saut tidak merespons ucapan Wenny itu.

Selanjutnya, penjelasan disampaikan oleh Wakil Ketua KPK yang lain, Alexander Marwata. Rapau kerja pun kembali berjalan seperti biasa.

https://nasional.kompas.com/read/2017/09/12/12194141/interupsi-tak-didengar-saat-rapat-dengan-kpk-anggota-komisi-iii-marah

Terkini Lainnya

'Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya'

"Orang Toxic Jangan Masuk Pemerintahan, Bahaya"

Nasional
Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Prabowo Perlu Waktu untuk Bertemu, PKS Ingatkan Silaturahmi Politik Penting bagi Demokrasi

Nasional
Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Soal Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Bukan Cuma Harapan Pak Luhut

Nasional
Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Halal Bihalal Akabri 1971-1975, Prabowo Kenang Digembleng Senior

Nasional
Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin:  Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Anggap “Presidential Club” Positif, Cak Imin: Waktunya Lupakan Perbedaan dan Konflik

Nasional
Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Anggap Positif “Presidential Club” yang Ingin Dibentuk Prabowo, Cak Imin: Pemerintah Bisa Lebih Produktif

Nasional
Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta 'Selfie'

Jokowi Gowes Sepeda Kayu di CFD Jakarta, Warga Kaget dan Minta "Selfie"

Nasional
Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan 'Presidential Club'

Ketidakharmonisan Hubungan Presiden Terdahulu jadi Tantangan Prabowo Wujudkan "Presidential Club"

Nasional
Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Bela Jokowi, Projo: PDI-P Baperan Ketika Kalah, Cerminan Ketidakdewasaan Berpolitik

Nasional
Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya 'Clean and Clear'

Cek Lokasi Lahan Relokasi Pengungsi Gunung Ruang, AHY: Mau Pastikan Statusnya "Clean and Clear"

Nasional
Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Di Forum Literasi Demokrasi, Kemenkominfo Ajak Generasi Muda untuk Kolaborasi demi Majukan Tanah Papua

Nasional
Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada 'Presidential Club'

Pengamat Anggap Sulit Persatukan Megawati dengan SBY dan Jokowi meski Ada "Presidential Club"

Nasional
Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Budi Pekerti, Pintu Masuk Pembenahan Etika Berbangsa

Nasional
“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

“Presidential Club”, Upaya Prabowo Damaikan Megawati dengan SBY dan Jokowi

Nasional
Soal Orang 'Toxic' Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Soal Orang "Toxic" Jangan Masuk Pemerintahan Prabowo, Jubir Luhut: Untuk Pihak yang Hambat Program Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke