Salin Artikel

Gus Dur Ungkap Upaya Mengadu Domba Dirinya dengan Megawati

Sejumlah versi muncul terkait kasus yang sudah dinyatakan sebagai pelanggaran hak asasi manusia berat ini.

Salah satunya, motif di balik kasus pembunuhan tersebut adalah untuk mengadu domba antara Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P).

Dalam buku berjudul Gila Gus Dur (2010) terbitan LKIS, penulis Andree Feillard mengungkapkan bahwa pendiri PKB Abdurrahman Wahid alias Gus Dur menyatakan, kasus tersebut merupakan suatu upaya untuk memecah antara dirinya dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Gus Dur bertanya, siapa yang diduga mau membunuh para dukun santet. Ia sendiri yang menjawab bahwa pihak yang akan dituduh sebagai pembunuh nantinya adalah para ulama.

Menurut Gus Dur, karena para korban yang diduga para dukun santet, tidak melaksanakan ibadah. Sehingga, dengan membunuh para dukun santet, akan membangkitkan kemarahan terhadap kiai.

Inilah yang dinilai sebagai cara memisahkan dan bahkan mengadu domba antara PDI-P dengan PKB.

Pada Maret 1999, Gus Dur pernah menyatakan, ia yakin bahwa PDI-P dan PKB bersama-sama akan bisa meraih suara 60 persen. Namun, Gus Dur tidak yakin Megawati memperoleh cukup suara untuk terpilih menjadi presiden.

Pada September 1999, ketika berada di Paris, Andree Feillard bertemu dengan Gus Dur. Saat itu Gus Dur menelpon dia di sela kegiatan bertemu dengan mantan Perdana Menteri Perancis, Pierre Mauroy.

Timor Timur menjadi pembahasan utama keduanya. Akan tetapi, pembicaraan internal politik selalu terungkap dengan sendirinya.

"Mega atau saya, sama saja," kata Gus Dur, saat ditanya mengenai calon pemimpin Indonesia pasca-jatuhnya Presiden Soeharto.

Saat duduk di kereta kembali ke Gare du Nord, Andree bertanya mengenai optimisme Gus Dur menjadi Presiden Indonesia mendatang.

"Apa yang akan Anda lakukan jika menjadi presiden untuk memberantas korupsi?" tanya Feillard.

"Saya akan pecat siapa pun menteri-menteri saya yang korup," ucap Gus Dur.

https://nasional.kompas.com/read/2017/09/07/19135821/gus-dur-ungkap-upaya-mengadu-domba-dirinya-dengan-megawati

Terkini Lainnya

Luhut Minta Orang 'Toxic' Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Luhut Minta Orang "Toxic" Tak Masuk Pemerintahan, Zulhas: Prabowo Infonya Lengkap

Nasional
PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat 'Presidential Club'

PDI-P Yakin Komunikasi Prabowo dan Mega Lancar Tanpa Lewat "Presidential Club"

Nasional
Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Zulhas: Semua Mantan Presiden Harus Bersatu, Apalah Artinya Sakit Hati?

Nasional
Soal 'Presidential Club', Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Soal "Presidential Club", Yusril: Yang Tidak Mau Datang, Enggak Apa-apa

Nasional
Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Soal Presidential Club, Prabowo Diragukan Bisa Didikte Presiden Terdahulu

Nasional
Soal 'Presidential Club', Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Soal "Presidential Club", Golkar Yakin Prabowo Bisa Menyatukan para Presiden Terdahulu

Nasional
Tanggapi Isu 'Presidential Club', PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Tanggapi Isu "Presidential Club", PDI-P: Terlembaga atau Ajang Kongko?

Nasional
Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Cak Imin Sebut PKB Jaring Calon Kepala Daerah dengan 3 Kriteria

Nasional
Golkar: 'Presidential Club' Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Golkar: "Presidential Club" Bisa Permudah Prabowo Jalankan Pemerintahan

Nasional
Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Jokowi Diprediksi Gandeng Prabowo Buat Tebar Pengaruh di Pilkada 2024

Nasional
Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Kans Parpol Pro Prabowo-Gibran Dengarkan Jokowi Tergantung Relasi

Nasional
Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di 'Presidential Club'

Demokrat Yakin Jokowi-Megawati Bisa Bersatu di "Presidential Club"

Nasional
Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk 'Presidential Club', Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Sebut SBY Setuju Prabowo Bentuk "Presidential Club", Demokrat: Seperti yang AS Lakukan

Nasional
Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Jokowi Diperkirakan Bakal Gunakan Pengaruhnya di Pilkada Serentak 2024

Nasional
Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Soal Kemungkinan Gabung Koalisi Prabowo, Cak Imin: Kita Lihat pada 20 Oktober

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke