Salin Artikel

Lingkup Kemendikbud Luas, Muhadjir Maklum Banyak Laporan Pungli

Muhadjir memaklumi masih banyaknya pungli di lingkup Kemendikbud, sebab sektor pendidikan sangat luas, yakni dari tingkat pusat hingga ke daerah. Selain itu, hampir seluruh masyarakat terlibat kepentingan dengan pendidikan.

"Saya sangat maklum karena wilayah pendidikan begitu luas, melibatkan banyak pelaku, dan melibatkan hampir semua masyarakat berkepentingan dengan pendidikan," kata Muhadjir di Kemendikbud, Jakarta, Kamis (3/8/2017).

"Sehingga, kalau laporannya sangat banyak itu saya sangat memahami," ujar dia.

Hal ini disampaikan Muhadjir menanggapi pernyataan Menteri Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto yang menyebut bahwa Kemendikbud menjadi kementerian yang paling banyak dilaporkan ke Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli).

Meski begitu, Muhadjir menekankan bahwa yang disampaikan Wiranto adalah laporan, bukan temuan. Laporan itu kebanyakan juga terjadi di daerah.

Karena dinilai bukan temuan, maka bukan berarti memang telah terjadi pungutan liar sebanyak laporan yang disampaikan.

"Laporan itu bukan berarti betul-betul ada kejadian, itu yang perlu kami klarifikasi," kata Muhadjir.

Muhadjir mengatakan, pasca-pernyataan Wiranto, dia langsung mengutus Inspektorat Jenderal Kemendikbud guna menelusuri akar permasalahannya.

Hasilnya, memang ada kasus pungutan liar namun jumlahnya tidak banyak jika dibandingkan dengan laporan yang disampaikan.

"Kalau tidak salah, ada (sekitar) 199 laporan. Kemudian ternyata yang betul-betul pungli sekitar 10, dan kejadiannya di daerah," kata Muhadjir.

Muhadjir juga menjelaskan, perihal sektor pendidikan juga tidak menjadi tanggung jawabnya seorang diri. Sebab, saat ini pengelolaan di daerah juga menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi dan kabupaten.

Salah satu kewenangan Kemendikbud, menurut dia, sebatas pada penyusunan regulasi yang pada penerapanya diserahkan kepada daerah.

"Tentu saja saya tidak bermaksud cuci tangan atau menghindar karena yang disebut (banyak dilaporkan adalah) Kemendikbud. Tapi yang perlu diketahui, Kemendikbud itu sektor pendidikannya, terutama yang dibawah Kemendikbud itu, sebetulnya sudah menjadi urusannya masing-masing daerah," kata Muhadjir.

Sebelumnya, Wiranto mengatakan, sejak dibentuk pada 20 Oktober 2016 hingga 19 Juli 2017 Satgas Saber Pungli telah menerima sebanyak 31.110 pengaduan.

(Baca: Ini 10 Kementerian/Lembaga yang Banyak Diadukan Terkait Pungli)

Dari seluruh aduan masyarakat, ada sepuluh instansi pemerintah yang sering diadukan, yakni Kemendikbud, Polri, Kemenhub, Kemenkes, Kemenkumham, Kemendagri, Kemenag, Kementerian Agraria, Kementerian Keuangan dan TNI.

Wiranto menjelaskan, masalah yang banyak dilaporkan masyarakat berada di sektor pelayanan masyarakat sebanyak 36 persen, hukum 26 persen, pendidikan 18 persen, perizinan 12 persen dan kepegawaian 8 persen.

Adapun daerah yang paling banyak mengadukan adalah Provinsi Jawa Barat, DKI Jakarta, Sumatera Utara, Jawa Timur, Banten dan Lampung.

https://nasional.kompas.com/read/2017/08/03/14204321/lingkup-kemendikbud-luas-muhadjir-maklum-banyak-laporan-pungli

Terkini Lainnya

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain di Pilgub Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke