Ombudsman mempertanyakan kenapa penggerebekan pabrik beras itu sampai didatangi Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian serta diliput berbagai media.
"Saya bilang, kok kayak atraksi sirkus ya?" kata Alamsyah dalam sebuah diskusi di Jakarta, Sabtu (29/7/2017).
Selain itu, Ombudsman juga menduga ada pasokan informasi yang diberikan ke penegak hukum dan publik tidak akurat, bahkan menyesatkan. Ia mempertanyakan kata-kata Kapolri saat penggerebekan, yang menyebut bahwa kasus tersebut merugikan negara sampai ratusan triliun.
"Siapa yang bisiki pak Tito sampai sekian ratus triliun?" kata dia.
Menurut Alamsyah, penggerebekan yang berlebihan serta informasi yang tidak akurat tersebut telah membuat saham PT IBU jatuh. Pengusaha beras lainnya pun mengalami ketakutan.
"Ini kan bahaya, kalau mau pencitraan, pilih lah medan yang pas pada saat kampanye, jangan orang mau menyidik dengan baik digunakan ditunggangi untuk pencitraan," ucapnya.
Alamsyah menambahkan, Ombudsman juga menyelidiki apakah lembaga atau institusi yang betugas melakukan pengawasan terhadap pabrik beras sudah berjalan dengan baik.
"Konsekuensi kalah mengeluarkan izin, harus mengawasi. Kalau ada pidana, baru ke kepolisian. Ada potensi institusi pengawas bekerja tidak proper," kata dia.
https://nasional.kompas.com/read/2017/07/29/13230011/ombudsman--siapa-yang-bisiki-pak-tito-sampai-sekian-ratus-triliun-