Salin Artikel

Dalam Perpres, Aturan soal Hari dan Jam Sekolah Akan Dibuat Fleksibel

Pada Selasa (18/7/2017) pagi ini, Presiden Joko Widodo memanggil Mendikbud Muhadjir Effendy dan Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin.

Muhadjir enggan berkomentar soal pertemuan di dalam. Namun, Lukman mengakui bahwa pertemuan membahas perpres soal pendidikan karakter.

Menurut Lukman, waktu dan jam sekolah dalam perpres nantinya akan dibuat fleksibel.

"Kuncinya fleksibilitas dalam penguatan pendidikan karakter ini. Bagi yang dimungkinkan lima hari (sekolah), silakan lima hari. Tapi bagi yang enam hari juga, tentu karena pertimbangan situasi kondisi berbeda," kata Lukman.

Lukman mengatakan, Peraturan Mendikbud soal pendidikan karakter ditolak oleh Nahdlatul Ulama karena mengedepankan waktu sekolah lima hari dalam seminggu atau delapan jam per harinya.

Waktu sekolah tersebut dinilai mengganggu sekolah pesantren atau madrasah diniyah, yang mempunyai kegiatan keagamaan pada siang dan sore hari.

"Jadi sekarang poinnya bukan di lima hari atau enam hari  dalam seminggu, tapi  bagaimana penguatan karakter itu," kata dia.

(Baca berita sebelumnya: Istana: Program Sekolah 8 Jam Sehari Dikaji Ulang, Bukan Dibatalkan)

Menteri Lukman berharap, dengan perpres yang baru ini, tidak akan ada lagi penolakan oleh kalangan NU. Ia memastikan, pembuatan perpres ini akan mengundang seluruh pemangku kepentingan, termasuk para ulama dari NU.

"Sehingga pada akhirnya ketika perpres ini diterbitkan, semua kita sudah memiliki pemahaman yang sama," ucap politisi Partai Persatuan Pembangunan ini.

https://nasional.kompas.com/read/2017/07/18/14082511/dalam-perpres-aturan-soal-hari-dan-jam-sekolah-akan-dibuat-fleksibel

Terkini Lainnya

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke