Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kaji Pemindahan Ibu Kota, Bappenas Libatkan Ahli dari Luar Negeri

Kompas.com - 11/07/2017, 23:35 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kajian pemindahan kota pusat pemerintahan dari Jakarta dilakukan dengan cermat.

Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan, pemerintah melibatkan ahli perencanaan wilayah dari luar negeri. 

Menurut Bambang, Indonesia perlu belajar dari ahli negara lain karena sudah banyak referensi mengenai pemindahan pusat administrasi di luar negeri.

Contohnya, pemindahan ibu kota Kazakhstan dari Almaty ke Astana.

Kemudian, pemindahan ibu kota Nigeria dari Lagos ke Abuja, pemindahan ibu kota Myanmar dari Yangoon ke Naypyidaw, serta pemindahan ibu kota Brazil dari Rio de Janiero ke Brazilia.

Baca: Bappenas: 400.000 PNS Pusat Bakal "Diangkut" ke Ibu Kota yang Baru

Selain itu, pemindahan ibu kota Australia dari Melbourne ke Canberra.

"Kami akan gunakan referensi tersebut. Dari international network, kami sudah mengantongi nama-nama individu yang bisa menjelaskan mengenai, paling tidak, bagaimana strategi pemindahan ibukota dan pembangunannya," kata Bambang, dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR-RI, Selasa (11/7/2017).

Menurut Bambang, salah satu alasan yang menjadi pertimbangan pemerintah untuk memindahkan pusat pemerintahan karena penumpukan di Jakarta.

Jakarta adalah pusat segalanya.

Jika wilayahnya tidak dikelola dengan baik, Jakarta akan menjadi penghambat pertumbuhan. 

Saat ini, Jakarta menjadi pusat pemerintahan, pusat ekonomi, pusat perdagangan, dan pusat jasa keuangan.

Mengapa tidak pusat perdagangan atau jasa keuangannya yang dipindahkan?

"Problemnya kalau ingin memecah, enggak bisa (diputuskan) pusat perdagangan di Palembang deh, atau pusat jasa keuangan di Surabaya. Karena ini bisnis," kata Bambang.

"Bisnis itu tidak bisa diperintah. Tidak bisa diatur pindah seketika. Kalau melawan market mechanism, malah bisa kolaps industrinya," lanjut dia.

Ide mengenai pemindahan pusat administrasi pemerintahan ini juga menjadi bagian dari kajian perkotaan di Indonesia.

Bappenas memiliki kegiatan untuk 10 kota baru di Indonesia.

"Jadi intinya kami berharap kajian lengkap. Tentu kami akan memakai tenaga lokal, terutama di Bappenas, Kementerian PU-Pera dan Kementerian ATR, termasuk urban planner dan mendengarkan masukan dari ahli asing," kata Bambang.

Kompas TV Wacana pemindahan Ibu Kota negara Indonesia ditanggapi oleh Presiden Joko Widodo.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Profil Haerul Amri, Legislator Fraksi Nasdem yang Meninggal Ketika Kunker di Palembang

Nasional
Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Demokrat Minta Golkar, Gerindra, PAN Sepakati Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

SYL Beli Lukisan Sujiwo Tejo Rp 200 Juta Pakai Uang Hasil Memeras Anak Buah

Nasional
Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Anggota Komisi X DPR Haerul Amri Meninggal Saat Kunjungan Kerja

Nasional
Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Polri Desak Kepolisian Thailand Serahkan Fredy Pratama ke Indonesia Jika Tertangkap

Nasional
Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Jokowi Sebut 3 Hal yang Ditakuti Dunia, Wamenkeu Beri Penjelasan

Nasional
Soal 'Presidential Club', Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Soal "Presidential Club", Djarot PDI-P: Pak Prabowo Kurang Pede

Nasional
Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Polri Serahkan Kasus TPPU Istri Fredy Pratama ke Kepolisian Thailand

Nasional
Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com