Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Arahan PDI-P untuk Kadernya di Pansus Angket KPK

Kompas.com - 22/06/2017, 06:03 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya telah memberikan instruksi khusus bagi anggota Fraksi PDI-P terkait hak angket Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). 

Instruksi itu khususnya bagi kader yang menjadi anggota Panitia Khusus (Pansus) Hak Angket.

"Kami sudah menginstruksikan yang PDI-P agar mengedepankan aspek substansi dengan tujuan check and balance," kata Hasto di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (21/6/2017).

Hal itu, kata dia, sebagai koreksi atau perbaikan kelembagaan KPK, bukan untuk melemahkan lembaga tersebut.

Ia juga mengimbau para kadernya di Pansus Angket untuk menjaga agar tak terjadi ketegangan terkait hak angket KPK.

"Harus cooling down," kata dia.

Baca: Pimpinan Pansus Angket Setuju Usulan Tahan Anggaran KPK dan Polri

Pansus Hak Angket KPK yang beranggotakan para anggota Dewan dari tujuh fraksi sudah memulai kerjanya.

Rencana pemanggilan pertama dilakukan terhadap mantan Anggota Komisi II, Miryam S Haryani.

Hal itu dilakukan untuk mengonfirmasi surat yang dikirim Miryam ke DPR bahwa ia tak ditekan oleh sejumlah anggota Komisi III.

Namun, KPK yang tak memberi izin Miryam untuk hadir karena statusnya sebagai tahanan KPK. Pernyataan tersebut disampaikan secara resmi oleh KPK kepada DPR.

Sementara, Kapolri Jenderal Tito Karnavian mengatakan, tak akan membantu pemanggilan paksa terhadap Miryam.

Atas respons KPK dan Kapolri tersebut, salah satu anggota Pansus, Mukhamad Misbakhun mengusulkan agar tak ada pembahasan RAPBN 2018 untuk KPK dan Kepolisian hingga keduanya bersedia menghadirkan Miryam ke Pansus Angket.

Usulan tersebut menuai protes dari berbagai pihak.

Kompas TV Sudah tepatkah langkah yang dilakukan KPK?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Tanggapi Ide 'Presidential Club' Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Tanggapi Ide "Presidential Club" Prabowo, Ganjar: Bagus-bagus Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com