Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sebar Damai di Atas Papan Permainan

Kompas.com - 27/05/2017, 15:01 WIB

oleh: Cornelius Helmy

Permainan di atas papan atau board game bertema Indonesia tak hanya menawarkan kegembiraan. Banyak pesan kebinekaan juga meluncur deras saat misi itu dituntaskan.

Senyum tersungging di wajah Arrazi Nur Insan Arafah (11). Bocah asal Kota Cimahi, Jawa Barat, itu yakin strategi badai yang diterapkan akan membawanya tiba lebih dulu ketimbang tiga kompetitornya pada permainan papan Festival Lembah Baliem, Papua. Namun, hasilnya seperti bumerang. Badai justru menyulitkan langkahnya.

Permainan di atas papan berjudul The Festivals itu diluncurkan di Bandung, Sabtu (20/5) lalu. Pembuatnya adalah Manikmaya, penerbit board game asal ”Kota Kembang”.

Bersama ayah, adik, dan puluhan peserta lain, Arrazi menjadi kelompok pertama yang bermain board game tentang penjelajahan 20 festival budaya Nusantara itu. Pada Hari Kebangkitan Nasional Indonesia, mereka diajak berkenalan dengan Festival Danau Toba (Sumatera Utara), Festival Erau (Kalimantan Timur), hingga Festival Teluk Jailolo (Maluku Utara).

The Festivals bukan yang pertama dibuat Manikmaya. Beberapa judul lain sudah dirilis. Salah satunya Mahardika, yang mengisahkan perjuangan pendiri bangsa melahirkan republik ini. Kini, Manikmaya dalam proses pembuatan permainan papan bertema rempah-rempah dan terumbu karang.

”Kami ingin mengembangkan permainan sebagai sarana pendidikan yang menyenangkan,” kata Manajer Bisnis Manikmaya Andre Dubari.

(Baca juga: Rawat Kebinekaan lewat Seni-Budaya)

Tema Indonesia

Permainan papan ini mirip catur atau monopoli. Dimainkan di atas papan khusus untuk tempat bergerak bidak. Permainan bisa dilakukan dua orang atau lebih. Awalnya populer di Jerman dan Amerika Serikat, board game merambah Indonesia. Permainan ini mulai populer di Indonesia tahun 2014. Kompas pernah menyelenggarakan pelatihan pembuatan permainan papan di beberapa kota bekerja sama dengan perusahaan pengembang board game.

Setidaknya ada tujuh judul permainan papan bertema Tanah Air dibuat penerbit mancanegara. Namun, tak banyak informasi dan promosi Indonesia yang bisa digali.

Andre mencontohkan Batavia buatan perancang permainan papan asal Swedia. Kisahnya lebih banyak mengulas ekspansi kongsi dagang negara Eropa tempo dulu. Hal itu mendorong pencinta permainan papan Indonesia berkreasi. Banyak informasi dan pengetahuan digelontorkan dalam permainan papan yang mereka ciptakan. Peserta diajak mengetahui Indonesia lebih dalam lewat cara menyenangkan.

”Sambutan masyarakat sangat baik. Board game lokal kini terus berkembang,” kata Andre.

Data Asosiasi Penggiat Industri Board Game Indonesia, tahun 2015 baru ada empat pembuat permainan papan. Kini, jumlah mereka 14 orang dan telah menghasilkan 25 permainan papan beragam judul.

”Penggemarnya dari dalam dan luar negeri. Waktu mengikuti Essen Spiel 2014 di kota Essen, Jerman, 400 unit permainan papan berjudul Mat Goceng dan Mashup Monster ludes dalam sehari,” ujarnya.

Essen Spiel atau Essen Bermain adalah pameran permainan papan terbesar di dunia. Tiga tahun lalu, Manikmaya menjadi wakil Indonesia di sana. Mereka pergi bersama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

Halaman:


Terkini Lainnya

Draf RUU Penyiaran Wajibkan Penyelenggara Siaran Asing Buat Perseroan

Draf RUU Penyiaran Wajibkan Penyelenggara Siaran Asing Buat Perseroan

Nasional
Draf RUU Penyiaran Atur Penggabungan RRI dan TVRI

Draf RUU Penyiaran Atur Penggabungan RRI dan TVRI

Nasional
[POPULER NASIONAL] 'Curhat' Agus Rahardjo saat Pimpin KPK | Banjir Bandang di Sumbar Tewaskan Lebih dari 40 Orang

[POPULER NASIONAL] "Curhat" Agus Rahardjo saat Pimpin KPK | Banjir Bandang di Sumbar Tewaskan Lebih dari 40 Orang

Nasional
Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 16 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Pedangdut Nayunda Nabila Irit Bicara Usai Diperiksa Jadi Saksi TPPU SYL

Nasional
KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

KSP Ungkap 9 Nama Pansel Capim KPK Harus Sudah di Meja Setneg Akhir Mei, Juni Bekerja

Nasional
Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Uang Kuliah Mahal, Pengamat: Kebijakan Pemerintah Bikin Kampus Jadi Lahan Bisnis

Nasional
Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Pansel Capim KPK Didominasi Unsur Pemerintah, KSP Beralasan Kejar Waktu

Nasional
BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

BNBP: Sumatera Barat Masih Berpotensi Diguyur Hujan Lebat hingga 20 Mei 2024

Nasional
Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Alexander Sarankan Capim KPK dari Polri dan Kejaksaan Sudah Pensiun

Nasional
Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Draf RUU Penyiaran: Masa Jabatan Anggota KPI Bertambah, Dewan Kehormatan Bersifat Tetap

Nasional
Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Latihan TNI AL dengan Marinir AS Dibuka, Pangkoarmada I: Untuk Tingkatkan Perdamaian

Nasional
Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Siapkan Sekolah Partai untuk Calon Kepala Daerah, PDI-P Libatkan Ganjar, Ahok hingga Risma

Nasional
Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Sektor Swasta dan Publik Berperan Besar Sukseskan World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

BNPB Minta Warga Sumbar Melapor Jika Anggota Keluarga Hilang 3 Hari Terakhir

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com