Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendikbud: Jangan Main-main dengan Kebinekaan

Kompas.com - 15/05/2017, 11:38 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Muhadjir Effendy mengimbau semua pihak tidak bermain-main dengan kebinekaan, tetapi terlibat aktif merawat kemajemukan Indonesia.

"Harus selalu diingat dan disadari bahwa Indonesia itu majemuk, jadi jangan bermain-main dengan kebhinnekaan," katanya saat membuka sosialisasi bantuan pemerintah pendampingan sekolah pelaksana Kurikulum 2013 dan sekolah model jenjang SMP, SMA dan SMK se-Provinsi, di Bengkulu, Minggu (15/5/2017).

Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur, itu  mengatakan secara agregat, Indonesia memang mayoritas beragama Islam, namun hal tersebut tidak serta merta memberikan hak bagi mayoritas untuk berbuat intoleran.

Meski masyarakat Indonesia mayoritas Islam, Muhadjir menuturkan di beberapa daerah di Nusantara memperlihatkan bahwa umat Muslim justru minoritas.

(Baca: Jokowi: Indonesia Jadi Rujukan Kelola Keberagaman)

"Kalau kita sebagai mayoritas intoleran, bukan tidak mungkin itu dibalaskan kepada umat Muslim di mana mereka menjadi minoritas, jadi mari kita pikirkan sama-sama," katanya.

Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Periode 2015-2020 untuk Bidang Pendidikan Tinggi, Penelitian dan Pengembangan itu juga mengingatkan bahwa pihak yang berbuat intoleran kepada umat lain perlu dipertanyakan kehidupan beragamanya.

Bila seseorang memahami agama Islam dengan baik, maka tidak ada celah untuk berbuat intoleran, apalagi radikal.

Oleh karena itu, ia mengimbau seluruh pendidik untuk memupuk semangat toleransi di sekolah melalui peningkatan kualitas belajar mengajar.

(Baca: Fatwa MUI, Hukum Agama, dan Keberagaman)

Reformasi sekolah, dinilainya, akan dimulai pada tahun ajaran baru 2017/2018 dengan menambah waktu di sekolah menjadi delapan jam.

"Reformasi sekolah segera dimulai dengan delapan jam waktu di sekolah dengan sistem belajar yang kreatif, kritis, dan analitis," kata Anggota Dewan Pembina Ma’arif Institute for Culture and Humanity itu.

Pada hari Sabtu, dikemukakannya, para murid dapat diarahkan untuk kegiatan ekstrakurikuler, namun keputusan itu bergantung pada pihak sekolah.

Meski kegiatan di sekolah berlangsung selama delapan jam per hari, Muhadjir memastikan tidak akan ada penambahan mata pelajaran.

"Sekolah ditantang untuk membuat sistem belajar yang menarik dan tidak membuat murid bosan," ungkap Mendikbud Muhadjir Effendy.

Kompas TV Presiden Joko Widodo sempat menyinggung permasalahan SARA dalam peringatan Konferensi Asia Afrika 2017 di Istana Negara.
 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

PSI Buka Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Pilkada 2024

Nasional
PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

PKB: Semua Partai Terima Penetapan Prabowo-Gibran, kecuali yang Gugat ke PTUN

Nasional
Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

Ukir Sejarah, Walkot Surabaya Terima Penghargaan Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha

BrandzView
Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Jokowi dan Gibran Disebut Bukan Bagian PDI-P, Kaesang: Saya Enggak Ikut Urusi Dapurnya

Nasional
Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Helikopter Panther dan KRI Diponegoro Latihan Pengiriman Barang di Laut Mediterania

Nasional
Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Kaesang Sebut PSI Sudah Kantongi Bakal Calon Gubernur DKI Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com