Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Sebutkan Ciri-ciri Orang yang Berpotensi Jadi Teroris

Kompas.com - 27/05/2017, 08:39 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menemukan kesamaan karakter orang-orang yang terlibat dalam aksi terorisme. Faktor ekonomi dan pendidikan bukan menjadi patokan bahwa seseorang akan mudah terpengaruh ajaran radikal.

Jika ada beberapa teroris yang tertangkap atau tewas kesehariannya jadi pedagang kecil-kecilan, itu hanya kebetulan saja.

Menurut Tito, orang yang paling gampang dimasuki paham terorisme yakni yang lembah secara kejiwaan.

"Mereka yang terpapar radikal tidak ada korelasinya dengan latar belakang pekerjaan. Lebih pada kondisi psikologis mereka," ujar Tito dalam acara "#KapolriDiRosi" di Kompas TV, Jumat (26/5/2017) malam.

Tito lantas mencontohkan Ossama bin Laden, pimpinan Al Qaeda yang punya kekayaan melimpah, tapi bisa terjangkit paham radikal dan terorisme.

Selain itu, Azahari Husin, otak bom Bali, bergelar doktor dan merupakan insinyur di Malaysia.

Tak hanya itu, Tito mendapati ada pelaku teror di Indonesia yang merupakan lulusan sarjana. Ia mengatakan, berdasarkan penelitian, mahasiswa sains lebih rentan terpapar ajaran terorisme dibandingkan mahasiswa ilmu sosial.

"Jadi range-nya bisa low sampai high class. Psychology is a matter," kata Tito.

Tito mengatakan, biasanya rekrutmen dilakukan melalui tatap muka, seperti pertemuan suatu kelompok. Ada juga rekrutmen melalui media sosial yang kini berkembang.

Orang-orang yang direkrut, kata dia, cenderung submisif, mudah menerima sesuatu, tidak kritis, dan pendiam.

Tito kemudian bercerita soal pengeboman di Kedutaan Besar Australia. Anggotanya direkrut dengan kelompok pengajian, kemudian perlahan-lahan disusupi dengan ideologi radikal.

Ternyata, tidak semua dalam kelompok itu menelan mentah-mentah ajaran tersebut. Polisi pun bertanya pada perekrut, mengapa hanya segelintir orang di pengajian itu yang diajak.

"Katanya, 'Cerewet, Pak, nanyanya banyak sekali. Tidak masuk yang kami cari'. Yang masuk kriteria itu yang mudah menyerah, menurut, didoktrin sedikit dan disuruh bawa bom, ledakkan diri, oke," kata Tito.

(Baca juga: Apa Analisis Kapolri atas Peristiwa Bom Bunuh Diri di Kampung Melayu?)

Kompas TV Ketiga polisi yang gugur dalam tugas akibat ledakan bom bunuh diri di Kampung Melayu, Jakarta, mendapat kenaikan pangkat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Prabowo Diharap Tetapkan 2 Syarat Utama Sebelum Tambah Kementerian

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Ide Prabowo Tambah Kementerian Sebaiknya Pertimbangkan Urgensi

Nasional
Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Wacana Prabowo Tambah Kementerian Diyakini Bakal Picu Problem

Nasional
Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Tinggalkan KPK, Dirut Nonaktif PT Taspen Irit Bicara Sembari Bawa Sate

Nasional
Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 10 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Usul Prabowo Tambah Kementerian Diharap Bukan Politik Akomodatif

Nasional
Pakar Ungkap 'Gerilya' Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Pakar Ungkap "Gerilya" Wacana Tambah Kementerian Cukup Gencar

Nasional
Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Daftar Kepala BIN dari Masa ke Masa, Zulkifli Lubis hingga Budi Gunawan

Nasional
Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Gelar Halalbihalal, MUI Gaungkan Pesan Kemanusiaan untuk Korban Genosida di Gaza

Nasional
Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Perjalanan BIN 6 Kali Berganti Nama, dari Brani hingga Bakin

Nasional
'Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit'

"Prabowo Banyak Dikritik jika Tambah Kementerian, Baiknya Jaga Kebatinan Rakyat yang Sedang Sulit"

Nasional
Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Pengamat Nilai Putusan MK Terkait Sengketa Pilpres Jadi Motivasi Kandidat Pilkada Berbuat Curang

Nasional
PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

PPP Papua Tengah Klaim Pegang Bukti Kehilangan 190.000 Suara pada Pileg 2024

Nasional
Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Koarmada II Kerahkan 9 Kapal Perang untuk Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Termasuk KRI Alugoro

Nasional
Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Kandidat Versus Kotak Kosong pada Pilkada 2024 Diperkirakan Bertambah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com