Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Penyerangan Novel Jadi Ujian Jokowi Perangi Korupsi

Kompas.com - 22/05/2017, 16:06 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengacara publik dari Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta Arif Maulana menilai kasus penyerangan terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan merupakan ujian bagi pemerintahan Joko Widodo (Jokowi) dalam upaya memberantas kejahatan korupsi.

"Kasus Novel ini adalah ujian bagi pemerintahan Jokowi dalam upaya pemberantasan korupsi," kata Arif dalam sebuah diskusi di sekretariat KontraS, Jakarta, Senin (22/5/2017).

Arif sepakat dengan yang disampaikan Tama S Langkun, anggota Divisi Investigasi dan Publikasi, Indonesian Corruption Watch (ICW) yang menyebut, pelaku korupsi bukanlah penjahat biasa, namun luar baisa. Kejahatannya sistematis dan melibatkan banyak pihak.

Menurut Arif, penyerangan terhadap Novel Baswedan adalah bagian dari obstruction of justice atau upaya melemahkan pemberantasan korupsi di Indonesia. Atas dasar itu, ia menilai penanganannya tidak bisa dilakukan sebagaimana menangani kasus pidana biasa.

 

(Baca: Titik Terang Kasus Novel Meredup untuk Ketiga Kalinya...)

"Tetapi ini ujian bagi komitmen pemerintahan Jokowi untuk menangani tindak pidana korupsi dan upaya-upaya penghalangannya," kata dia.

"Presiden Jokowi tidak hanya kemudian memerintah saja. Tetapi juga harus memastikan perintahnnya itu dijalankan dengan semaksimal mungkin, dan harus memastikan bahwa perintahnya itu dijalankan sesuai target," imbuh Arif.

Dalam kesempatan itu, Tama menilai ada penyerangan terhadap Novel Baswedan merupakan upaya merintangi proses hukum, atau konkretnnya menghalang-halangi kerja Novel sebagai penyidik KPK.

"Kami meminta pimpinan KPK untuk berhenti memandang bahwa perkara penyiraman terhadap Novel ini adalah penyerangan terhadap individu. Padahal, ini penyerangan terhadap KPK," ucap Tama.

Kompas TV Kondisi Membaik, Namun Mata Kiri Novel Masih Parah
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com