Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal-soal Esai Bisa Mendorong Siswa Menghargai Perbedaan

Kompas.com - 21/05/2017, 04:17 WIB
Estu Suryowati

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Totok Suprayitno menyadari, pendidikan di Indonesia saat ini sedang terjangkiti virus single correct answer. Pola tersebut mematikan daya kritis anak-anak dan sikap menghargai perbedaan pendapat.

Menurut dia, tujuan proses belajar sesungguhnya adalah menumbuhkan kemampuan berfikir dan menyampaikan pendapat, serta argumentasi yang melatarbelakangi pendapatnya itu (reasoning).

Totok mengatakan, guru seringkali memberikan tirani jawaban yang benar, dan cilakanya anak terjebak pada tirani itu. Totok juga bilang, guru tidak membiasakan anak-anak melihat semua jawaban bisa benar dengan alasan masing-masing.

"Itu terpatri hanya ada satu jawaban yang benar. Dari segi gagasan, kita kadang menjebak pada single correct answer," kata Totok saat memberikan sambutan pembukaan program Sekolah Guru Kebhinekaan di Jakarta, Sabtu (20/5/2017).

(Baca: Sejak Dilahirkan, Gen Manusia Indonesia adaalah Gen Pembauran)

Menurut Totok, kondisi ini juga didorong oleh sistem ujian yang tidak membuka ruang bagi anak untuk mampu menggali pendapat. Memang, kata dia, ujian nasional masih harus menggunakan bentuk soal pilihan ganda. Yang artinya hanya ada satu jawaban tunggal yang benar.

"Tetapi kalau untuk ulangan-ulangan harian, jangan pilihan ganda. Esai saja lah, untuk menghargai jawaban yang berbeda-beda. Ini akan mendorong anak-anak kita reasoning, sekaligus melatih perbedaan," ucap Totok.

Dia menambahkan, tugas pendidik sejatinya mengantarkan anak didik untuk membuka pikiran, mencari berbagai alternatif jawaban. Dari belajar menghargai perbedaan gagasan itulah, anak-anak bisa tumbuh dengan menghargai perbedaan etnis, suku bangsa, dan agama di Indonesia.

"Mari kita biasakan anak menghargai pendapat yang berbeda dari kawannya. Mengapresiasi jawaban yang berbeda-beda," ucap Totok.

Kompas TV Presiden Joko Widodo sempat menyinggung permasalahan SARA dalam peringatan Konferensi Asia Afrika 2017 di Istana Negara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com