Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setya Novanto Minta Peserta Aksi "May Day" Tak Terpancing Provokasi

Kompas.com - 01/05/2017, 14:21 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR RI Setya Novanto mengimbau para buruh untuk tertib dalam melakukan aksi pada Hari Buruh Internasional yang jatuh pada Senin (1/5/2017).

Peserta aksi diminta saling menjaga ketertiban, keamanan, dan keamanan bersama. Novanto mengatakan, para buruh punya hak bersuara yang dilindungi dalam undang-undang.

"Tapi jangan sampai terpengaruh atau terpancing oleh provokasi yang dapat menodai aksi damai ini," ujar Novanto melalui keterangan tertulis, Senin (1/5/2017).

Ia memastikan, Polri akan maksimal mengamankan aksi agar para buruh merasa aman dan nyaman saat turun ke jalan.

(Baca juga: Buruh Aksi May Day Buka Beton Pembatas Jalan ke Arah Istana)

Novanto berharap, peringatan setahun sekali ini tidak hanya seremonial belaka.

"Esensi May Day memiliki makna begitu mendalam serta berisi tauladan sekaligus pelajaran berharga bagi kita, tentang semangat perjuangan kaum pekerja yang tidak pernah menyerah, untuk memperjuangkan haknya setelah terlebih dahulu menunaikan kewajibannya," kata Novanto.

Menurut Novanto, para pekerja selama ini menuntut jam kerja yang manusiawi, yakni 8 jam per hari.

Dengan demikian, pekerja punya waktu lebih banyak untuk beristirahat, untuk keluarga, dan untuk bersosialisasi dengan masyarakat lain.

Meski sudah ada teknologi yang menggantikan kerja manusia dengan mesin, peran pekerja pabrik tak bisa dipandang sebelah mata.

"Tanpa keberadaan para pekerja di sebuah pabrik atau tempat industri, mesin-mesin canggih bahkan robot-robot serta bahan baku yang ada, tidak akan berubah menjadi sebuah produk yang sempurna," kata Novanto.

"Sentuhan tangan para pekerja-lah yang dapat meramu teknologi dan bahan baku untuk menjadi sebuah produk jadi," ujar dia.

(Baca juga: Meski Dilarang, Buruh Tetap Akan Aksi May Day di Depan Istana Negara)

Novanto melihat peran aktif pemerintah terkait perlindungan buruh migran dalam berbagai organisasi dunia seperti pada KTT Asean 2017.

Presiden Joko Widodo, kata dia, menyuarakan agar dokumen perlindungan buruh migran yang "terbelengkalai" sejak 2007 dapat disepakati dan ditandatangani oleh negara-negara ASEAN.

"Selamat merayakan May Day, mari kita semua merayakan hari yang besar bagi para pekerja dari golongan apa pun, semoga masa depan kehidupan para pekerja di Indonesia semakin baik," kata Novanto.

Kompas TV Buruh dan Pekerja Dominasi Dunia Kerja di Indonesia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Jet Tempur F-16 Kedelepan TNI AU Selesai Dimodernisasi, Langsung Perkuat Lanud Iswahjudi

Nasional
Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Kemensos Siapkan Bansos Adaptif untuk Korban Bencana Banjir di Sumbar

Nasional
Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Ahli Sebut Proyek Tol MBZ Janggal, Beton Diganti Baja Tanpa Pertimbangan

Nasional
Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Jokowi Kembali ke Jakarta Usai Kunjungi Korban Banjir di Sumbar

Nasional
26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

26 Tahun Reformasi, Aktivis 98: Kami Masih Ada dan Akan Terus Melawan

Nasional
Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Dewas KPK Sudah Cetak Putusan Etik Ghufron, tapi Tunda Pembacaannya

Nasional
Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Anggota Komisi VIII Kritik Kemensos karena Tak Hadir Rapat Penanganan Bencana di Sumbar

Nasional
PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

PAN Tak Mau Ada Partai Baru Dukung Prabowo Langsung Dapat 3 Menteri

Nasional
Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Ahli Sebut Keawetan dan Usia Tol MBZ Berkurang karena Spesifikasi Material Diubah

Nasional
PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

PKB Siapkan Ida Fauziyah Jadi Kandidat Cagub Jakarta, Bukan Anies

Nasional
PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

PKB Akui Pertimbangkan Airin Jadi Bacagub di Pilkada Banten 2024

Nasional
Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Bantah Dapat Jatah 4 Menteri dari Prabowo, PAN: Jangan Tanggung-tanggung, 6 Lebih Masuk Akal

Nasional
Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Kisah Runiti Tegar Berhaji meski Suami Meninggal di Embarkasi

Nasional
Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Jokowi Mengaku Tak Bahas Rencana Pertemuan dengan Megawati Saat Bertemu Puan di Bali

Nasional
Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Soal Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Menkes Sebut WHO Sudah Ingatkan Risikonya

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com