JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan, tingginya angka penjualan mobil di dalam pameran otomotif dapat menjadi salah satu indikasi pertumbuhan ekonomi sebuah negara. Kendati demikian, pesatnya penjualan mobil juga memberikan efek samping.
“Tentu efeknya menambah kemacetan. Memang kemacetan salah satu, kalau tidak macet kita khawatir karena artinya ekonomi kita mundur,” kata Kalla saat membuka pameran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2017 di Jakarta International Expo, Kemayoran, Kamis (27/4/2017).
Meski begitu, ia mengaku, pemerintah mendukung pertumbuhan penjualan itu. Salah satunya dengan membangun infrastruktur agar kemacetan dapat dikurangi.
“(Efek samping) itu dapat kita atasi dengan tanpa mengurangi penjualan mobil. Masalahnya, saya pribadi saya kena kalau kurang penjualan,” seloroh Kalla.
(Baca: Pasar Besar, Jokowi Dorong Investasi Industri Otomotif di Indonesia)
Untuk diketahui, perusahaan Kalla Group milik keluarga Jusuf Kalla menaungi penjualan sejumlah produsen mobil di kawasan timur Indonesia.
Merujuk laman www.kallagroup.co.id, PT Hadji Kalla yang dulu bernama NV Hadji Kalla Trading Company, merupakan salah satu authorized main dealer Toyota. Saat ini sudah ada 25 cabang yang beroperasi meliputi penjualan, servis, dan penyediaan suku cadang.
Sementara itu, PT Kars Inti Amanah yang juga bernaung di dalam Kalla Group, membawahi penjualan sejumlah produsen mobil mewah, seperti KIA, FIAT, Chrysler, Dodge, Jeep dan Alfa Romeo.