Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ingatkan Angka Pengangguran di Kepulauan Riau Masih Tinggi

Kompas.com - 30/03/2017, 17:22 WIB
Ihsanuddin

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengingatkan Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau untuk menurunkan angka pengangguran yang masih cukup tinggi.

Pesan ini disampaikan Jokowi dalam rapat terbatas mengenai evaluasi pelaksanaan proyek strategis nasional dan program prioritas di Provinsi Kepulauan Riau, di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (30/3/2017).

Hadir dalam rapat ini para menteri Kabinet Kerja dan Gubernur Kepulauan Riau Nurdin Basirun.

Jokowi mengatakan, pertumbuhan ekonomi di Kepulauan Riau pada 2016 mencapai 5,03 persen.

Pertumbuhan ekonomi di Kepulauan Riau lebih banyak digerakkan oleh sektor industri pengolahan, sektor pertambangan, sektor konstruksi dan sektor perdagangan.

Namun, Jokowi mengatakan, pengembangan sektor industri pengolahan memerlukan perhatian bersama. Karena ketika terjadi fluktuasi, maka akan berdampak pada tingkat pengangguran.

"Dan saya melihat persentase pengangguran terbuka di Provinsi Kepulauan Riau masih cukup tinggi yakni sebesar 7,69 persen," kata Jokowi.

Jokowi yakin dengan kerja lebih fokus maka perekonomian di Kepulauan Riau akan bergerak lebih cepat serta membuka lapangan kerja lebih banyak lagi.

Jokowi juga berpesan agar pemerintah provinsi berkonsentrasi mengembangkan setiap gugus pulau yang besar yang ada di Kepri, seperti Anambas, Natuna, Lingga Karimun, Bintan, Batam, dan Tanjung Pinang sebagai sentra sentra industri baru dan juga di bidang pariwisata sesuai dengan potensi wilayah.

"Kemudian kepulauan Natuna, kita bisa fokus kepada sentra industri Kelautan dan Perikanan dan sentra industri gas, demikian juga pulau-pulau besar seperti karimun yang bisa dikembangkan sebagai sentra industri manufaktur," ucap Jokowi.

Mantan wali kota Solo dan gubernur DKI Jakarta ini juga mengingatkan, pengembangan industri ini harus betul-betul dilakukan secara integratif terpadu dari hulu sampai hilir.

Antara gubernur, wali kota, dan juga BP Batam harus terintegrasi sehingga kecepatan pelayanan pada investasi kepada investor betul-betul bisa dilakukan.

Jokowi juga meminta agar Batam sebagai kawasan ekonomi khusus semakin mampu bersaing.

Batam dinilai Jokowi perlu dikelola lebih profesional lagi sehingga betul-betul dapat menjadi sebuah kawasan ekonomi yang benar-benar bisa l dikembangkan, terutama untuk sentra sentra industri.

(Baca juga: Jokowi Andalkan Batam untuk Gairahkan Investasi)

"Pada saat terakhir saya ke Batam saya melihat sendiri potensinya sangat besar sekali, tapi mungkin memang disisi kecepatan pelayanan yang paling banyak keluhan di bidang urusan pertanahan," ucap Jokowi.

"Ini mungkin pada sore hari ini komplit ada kepala BPN dan juga menteri-menteri yang lainnya saya harapkan problem-problem yang ada di sampaikan saja secara terbuka oleh gubernur dan wali kota mau pun kepala BP Batam sehingga solusinya cepat kita putuskan," kata dia.

Kompas TV Jokowi resmikan pos lintas batas negara Badau

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pembangunan Tol MBZ yang Dikorupsi Menyimpan Persoalan, Beton di Bawah Standar, dan Lelang Sudah Diatur

Pembangunan Tol MBZ yang Dikorupsi Menyimpan Persoalan, Beton di Bawah Standar, dan Lelang Sudah Diatur

Nasional
Kasus 'Ilegal Fishing' 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

Kasus "Ilegal Fishing" 91.246 Ekor Benih Lobster di Jabar Rugikan Negara Rp 19,2 M

Nasional
Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Menlu Retno: Ada Upaya Sistematis untuk Terus Hambat Bantuan Kemanusiaan ke Gaza

Nasional
Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Nasional
BNPB: 20 Korban Hilang akibat Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

BNPB: 20 Korban Hilang akibat Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Nasional
Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Nasional
PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

Nasional
Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Nasional
Polri Tangkap 3 Tersangka 'Ilegal Fishing' Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Polri Tangkap 3 Tersangka "Ilegal Fishing" Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Nasional
PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

Nasional
Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Nasional
DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

Nasional
Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com