Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPR Ingatkan agar Reforma Agraria Punya Payung Hukum Jelas

Kompas.com - 29/03/2017, 20:24 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR Setya Novanto mengimbau agar pemerintah memiliki payung hukum yang jelas terkait program reforma agraria dan redistribusi aset.

Hal itu disampaikan Setya Novanto usai memimpin rapat konsultasi dengan pemerintah yang dihadiri Menteri Agraria dan Tata Ruang Sofyan Djalil, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Eko Putro Sandjojo, dan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/3/2017).

"Pada prinsipnya kami mendukung. Namun harus dilaksanakan dengan prinsip kehati-hatian dan kecermatan payung hukum sehingga tak menyimpang praktiknya," kata Novanto.

Karena itu, menurut Setya Novanto, perlu koordinasi yang intensif di internal pemerintah dengan DPR supaya program yang akan dijalankan pemerintah tahun ini bisa berjalan lancar.

Pemerintah juga diminta melakukan sosialisasi intensif sebelum mengimplementasikan program tersebut di masyarakat.

Untuk mendukung program tersebut, DPR juga akan membentuk tim pengawas untuk memastikan program tersebut berjalan dengan baik. Rencananya, tim pengawas akan dipegang langsung oleh pimpinan DPR.

"Semoga program ini berjalan lancar dan bisa berjalan tepat waktu dan tidak menyimpang di lapangan," ucap Novanto.

Sebelumnya, Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, program reforma agraria merupakan pasangan dari program percepatan ekonomi yang sebelumnya sudah dikeluarkan.

"Kebijakan itu pasangan dari apa yang sudah ada selama ini. Itu untuk pertumbuhan, harus ada pasangan untuk pemerataan," kata Darmin Nasution, usai menghadiri rekernas BPP HIPMI di Jakarta, Senin (27/3/2017).

(Baca: Pemerataan Ekonomi Melalui Reforma Agraria Versi Darmin Nasution)

Melalui program reforma agraria, pemerintah memberikan kesempatan ke masyarakat dalam mendapatkan modal berupa tanah yang nantinya akan dikelola menjadi lebih produktif.

"Intinya memberi dukungan modal kepada rakyat, memberi kesempatan kepada rakyat," ucap Darmin Nasution.

Reforma agraria merupakan bagian dari usaha pemerintah, untuk melakukan tranformasi di sektor pertanian untuk masyarakat golongan bawah. Diharapkan dengan adanya reforma agraria, pertumbuhan ekonomi masyarakat bisa merata.

Kompas TV Akibat terus terendam banjir, ribuan hektar tanaman padi di 8 kecamatan di Pati, Jawa Tengah, terancam puso. Petani terpaksa memanen dini padi yang masih bisa dipanen. Hingga saat ini, lahan pertanian di 8 kecamatan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah masih tergenang banjir. Akibat terlalu lama terendam air, tanaman padi yang baru ditanam menjadi membusuk dan diyatakan puso atau gagal panen. Petani berharap pemerintah setempat dapat segera memberikan bantuan berupa bibit dan pupuk dari sebagai pengganti tanaman yang rusak akibat banjir.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Pemprov Sumbar Diminta Bangun Sistem Peringatan Dini Banjir Bandang di Permukiman Sekitar Gunung Marapi

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Kunjungi Kebun Raya Bogor

Nasional
BNPB: 20 Korban Hilang Akibar Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

BNPB: 20 Korban Hilang Akibar Banjir Lahar di Sumbar Masih dalam Pencarian

Nasional
Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Jokowi Ajak Gubernur Jenderal Australia Tanam Pohon di Bogor

Nasional
Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Pernyataan Kemendikbud soal Pendidikan Tinggi Sifatnya Tersier Dinilai Tak Jawab Persoalan UKT Mahal

Nasional
PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

PKS Usul Proporsional Tertutup Dipertimbangkan Diterapkan Lagi dalam Pemilu

Nasional
Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Jokowi Terima Kunjungan Kenegaraan Gubernur Jenderal Australia David Hurley

Nasional
Polri Tangkap 3 Tersangka 'Ilegal Fishing' Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Polri Tangkap 3 Tersangka "Ilegal Fishing" Penyelundupan 91.246 Benih Bening Lobster

Nasional
PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

PDI-P Anggap Pernyataan KPU soal Caleg Terpilih Maju Pilkada Harus Mundur Membingungkan

Nasional
Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Kesaksian JK dalam Sidang Karen Agustiawan yang Bikin Hadirin Tepuk Tangan...

Nasional
DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

DPR Tunggu Surpres Sebelum Bahas RUU Kementerian Negara dengan Pemerintah

Nasional
Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nurul Ghufron Akan Bela Diri di Sidang Etik Dewas KPK Hari Ini

Nasional
Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Prabowo Nilai Gaya Militeristik Tak Relevan Lagi, PDI-P: Apa Mudah Seseorang Berubah Karakter?

Nasional
Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Hadir di Dekranas Expo 2024, Iriana Jokowi Beli Gelang dan Batik di UMKM Binaan Pertamina

Nasional
Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Jokowi Ucapkan Selamat ke PM Baru Singapura Lawrence Wong

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com