Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Santun dan Jadi Teladan, Alasan PAN Pilih Anies-Sandi

Kompas.com - 22/03/2017, 10:17 WIB
Dani Prabowo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Partai Amanat Nasional memutuskan mendukung pasangan Anies Baswedan-Sandiaga Uno, pada Pilkada DKI putaran kedua.

Deklarasi dukungan rencananya akan dilakukan pada Rabu (22/3/2017) siang, di Kantor DPP PAN.

“Iya, kita akan memberikan pernyataan dukungan siang ini,” kata Sekjen DPP PAN Eddy Soeparno dalam pesan singkat kepada Kompas.com.

(baca: PAN Dukung Anies-Sandi, PDI-P Berharap Koalisi Nasional Tetap Solid)

Ada sejumlah alasan yang melatarbelakangi PAN memilih Anies-Sandi daripada pasangan Basuki Tjahja Purnama-Djarot Syaiful) Hidayat.

Salah satunya, kata Eddy, sikap yang ditunjukkan masing-masing cagub selama ini.

“PAN melihat kesamaan visi misi dan program, serta menghendaki cagub yang santun, mampu menjadi teladan dan rela berkorban untuk seluruh dan bukan sebagian warga Jakarta yang sangat majemuk,” kata dia.

(baca: Waketum PAN: Arus di Internal Kuat Dukung Anies-Sandi)

Selain itu, kata dia, desakkan konstituen serta sayap partai juga menjadi faktor lain di dalam mengambil keputusan.

“Konstituen PAN di seluruh Indonesia menghendaki PAN mendukung Anies-Sandi,” ujarnya.

Pada Pilkada DKI putaran pertama, PAN mengusung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni, bersama Partai Demokrat, PPP dan PKB. Namun, pasangan tersebut gugur.

Demokrat memilih netral dalam Pilkada DKI putaran kedua. Tinggal PPP dan PKB yang belum bersikap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com