Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Minta Aksi Cor Kaki Dihentikan

Kompas.com - 20/03/2017, 20:41 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah berharap aksi membelenggu dua kaki dengan semen oleh para penolak pabrik PT Semen Indonesia di Pegunungan Kendeng, Rembang, Jawa Tengah, diakhiri.

"Kami harap mereka menghentikan aksinya," ujar Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Teten Masduki usai menerima perwakilan penolak pabrik di kantornya, Senin (20/3/2017).

(Baca: Dengan Kaki Terbelenggu Semen, Empat Petani Kendeng Masuk Istana)

Teten mengatakan, Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) yang sedang dikaji Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan rampung bulan depan.

Teten pun minta para penolak pabrik semen dan aktivis bersabar menunggu hasil KLHS.

"Kami menghendaki semua menunggu hasil KLHS. Setelah selesai, ini baru mudah mengambil keputusan meski itu harus dibicarakan dahulu dengan Kementerian BUMN, Kementerian LHK, Pemda Jateng dan pihak perusahaan," ujar Teten.

"Ini tak bisa selesai sehari dua hari. Pemerintah harus meninjau berbagai aspek ya karena persoalannya pabrik ini sudah dibangun," lanjut dia.

Teten juga mengingatkan bahwa sebenarnya masyarakat Kendeng dan pemerintah sudah menyepakati menunggu hasil KLHS.

(Baca: Hujan Deras Tidak Menyurutkan Semangat Para Petani Kendeng Bertemu Jokowi)

Kesepakatan itu diputuskan saat masyarakat Kendeng bertemu Presiden Jokowi pada awal Agustus 2016 lalu.

Oleh sebab itu, Teten berharap masyarakat Kendeng dan aktivis itu mengikuti kesepakatan yang ada.

Kompas TV Demo "Cor Kaki" Tolak Semen Berlanjut

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com