Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Cari Tahu Kabar Tewasnya Simpatisan ISIS Bahrumsyah

Kompas.com - 15/03/2017, 11:31 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengaku mendengar informasi bahwa simpatisan ISIS dari Indonesia, Bahrumsyah, tewas di Suriah.

Bahrumsyah telah menetap di Suriah dalam beberapa tahun terakhir untuk berbaiat dengan ISIS.

"Kami tidak berani katakan iya, tapi informasi itu memang ada," ujar Boy di kompleks Mabes Polri, Jakarta, Rabu (15/3/2017).

Namun, Boy belum dapat memastikan hingga mendapat kepastian info tersebut. Hingga saat ini, Polri masih berusaha meminta konfirmasi dari otoritas di Suriah.

Polri juga meminta bantuan Kementerian Luar Negeri untuk menjembatani dengan otoritas setempat.

"Ini kan informasi yang perlu kami lakukan konfirmasi dengan tepat karena ini terjadi di luar," kata Boy.

"Jadi hari ini kami masih menunggu klarifikasi, pengecekan, jadi kami ingin dapatkan data yang valid dulu," ujar dia.

Bahrumsyah dikabarkan tewas di Suriah saat hendak melakukan aksi bersama kelompoknya. Ia merupakan salah satu tokoh ISIS di Indonesia yang memiliki peran di sana.

Nama Bahrumsyah sempat mencuat sekitar Agustus 2014 setelah adanya video yang menampilkan kegiatan kelompok ISIS. Di video itu, ia tampak mengenakan pakaian serba hitam dan sorban hitam.

(Baca: Pria Berbaju Hitam di Video ISIS Diduga Bahrumsyah)

Bahrumsyah pernah menempuh pendidikan di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarief Hidayatullah. Ia kemudian bergabung dengan ISIS sekitar 2014.

(Baca: Gabung ke ISIS, Bahrumsyah Tak Selesaikan Kuliah di UIN Syarif Hidayatullah)

Di Suriah, ada tiga tokoh WNI yang berbaiat kepada ISIS, yakni Bahrun Naim, Bahrumsyah, dan Salim Mubarok alias Abu Jandal. Mereka meneladani pimpinan Tawhid Waljihad atau Jamaah Ansharut Daulad (JAD), Aman Abdurrahman yang saat ini mendekam di lapas Nusakambangan.

Tiga sekawan itu menjadi pemegang komando ISIS atas berbagai rencana teror di Indonesia. Bahrumsyah diketahui merupakan penyandang dana teror bom Thamrin, Januari 2016.

Boy mengatakan, jika benar Bahrumsyah tewas, tidak lantas kekuatan jaringan ISIS di Indonesia melemah. Karena masih ada beberapa orang Indonesia yang mengendalikan jaringan itu dari Suriah.

"Kekuatan di sini drngan keberadaan mereka di luar saja tak bisa dipandang remeh. Seperti jaringan JAD yang terus mengembangan selnya di sejumlah daerah," kata Boy.

Kompas TV Seorang WNI ditangkap di Malaysia bersama 6 orang lain. Ketujuhnya ditangkap divisi antiterorisme di Kuala Lumpur dan Selangor karena diduga merencanakan serangan bom mobil. Pria Indonesia dan seorang pria Malaysia ini ditangkap karena diduga telah menerima perintah dari ISIS untuk melancarkan serangan bom mobil berskala besar di Malaysia
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Projo: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com