Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Ingin Ada Satu Hari "Full" Musik Nasional Diputar di Mana-mana

Kompas.com - 09/03/2017, 19:55 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo berjanji akan menerbitkan payung hukum terkait Hari Musik Nasional. Payung hukum itu nantinya mengatur waktu pemutaran lagu nasional dan lagu-lagu modern Indonesia dalam satu hari penuh.

"Enggak tahu akan dibuatkan Perpres atau Keppres agar ada Hari Musik Nasional, full dari pagi sampai tengah malam diputarkan semua radio, televisi, departemen store, kafe, rumah musik, mal, semuanya," ujar Jokowi di depan artis, penyanyi dan penulis lagu di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (9/3/2017).

Alasannya, lanjut Jokowi, pemerintah ingin musik Indonesia menjadi tuan rumah di negara sendiri, bukan musik barat atau yang lainnya. Jokowi mengaku, dirinya sudah pernah berkomunikasi dengan para pemilik media, baik televisi atau radio.

Presiden meminta media massa memutar lagu Indonesia pada waktu-waktu prime time, bukan pada waktu tengah malam.

(Baca: Saat Jokowi Berdua dengan Raisa...)

"Saya kalau dengar pas tengah malam, pas jam setengah satu jam satu atau jam setengah dua saya mau tidur itu baru diputar. Mestinya prime time," ujar Jokowi.

Lagu nasional, menurut Jokowi, akan memberikan kesegaran bagi pemirsa dan pendengar.

"Misalnya pas kita baru pulang kantor, dengar misalnya 'tanah airku Indonesia...negeri elok amat kucinta...' kan senang gitu," ujar Jokowi menyanyikan sepenggal lagu berjudul Rayuan Pulau Kelapa.

"Jangan dijejali politik, ekonomi terus. Beri dong hal-hal yang kita bisa menyegarkan kita," lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com