BOGOR, KOMPAS.com - Kunjungan bersejarah. Dua kata itu yang terus digaungkan Presiden Joko Widodo soal kunjungan kenegaraan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazis al-Saud ke Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Rabu (1/3/2017) kemarin.
Sejarah memang mencatat, pemimpin kerajaan Arab Saudi pernah datang ke Tanah Air pada 10 Juni 1970 silam. Kala itu, Saudi dipimpin Raja Faisal.
Jika Raja Faisal dahulu hanya membawa 58 orang yang terdiri dari staf kerajaan, pengawal, wartawan serta juru masak khusus, kini Raja Salman membawa 1.500 delegasi serta staf dan perangkat, 25 pangeran serta 14 orang menteri.
Namun, Raja Salman hanya membawa 16 pangeran, 14 menteri serta 50 perangkat pangeran dan menteri saat bertandang ke Istana Bogor.
Disambut Hujan
Pukul 12.30 WIB, pesawat Boeing 747sp berkelir paduan krem dan putih bertuliskan "God Bless You" di moncong kiri mendarat dengan mulus di 'runway' Pangkalan Udara TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur.
Raja Salman keluar dari pintu pesawat dan untuk pertama kali menginjakkan kaki di Indonesia. Presiden Jokowi sendiri yang langsung menyambut di bawah pesawat.
Keduanya berjabat tangan dan berbincang hangat sebelum menuju ke kendaraan yang telah disiapkan.
Catatan Istana, penyambutan tamu negara seperti itu merupakan yang pertama kalinya bagi Jokowi semenjak mengemban amanah Presiden RI.
"Penyambutan seperti ini bersifat resiprokal. Ketika Presiden Jokowi berkunjung ke Arab (2015 lalu), Raja Arab juga menjemput langsung di bawah pesawat," ujar Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Dari Halim, Raja Salman dan rombongan menuju Istana Bogor. Lima menit sebelum Raja Salman tiba, Bogor diguyur hujan deras.
Masuk kawasan Istana Bogor sekitar pukul 13.50 WIB, mobil Mercedes Benz Maybach S600 Guard hitam perlahan berjalan.
Meski disambut hujan deras, ketibaan Raja Salman tetap dikawal Pasukan Berkuda, Pasukan Nusantara dan Paspampres yang memainkan alat musik.
Lantaran hujan, Jokowi tidak jadi menyambutnya di sayap kanan gedung utama Istana. Jokowi menyambut Raja Salman di teras depan gedung utama.
Meski berubah, penyambutan itu tetap hangat. Presiden Jokowi dan Raja Salman berjabat tangan, cium pipi kiri dan kanan serta asyik berbincang setelah upacara penyambutan dengan mengumandangkan lagu kebangsaan kedua negara diiringi dentuman 21 kali meriam.
Mencari Cucu Bung Karno
Ada momen unik usai penyambutan ini. Sejumlah menteri Kabinet Kerja menyalami Raja Salman.
Namun, hanya Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani yang diajak berbincang cukup lama oleh Raja Salman.
Rupanya, Raja mencari, "di mana cucu Soekarno?".
(Baca: Di Istana Bogor, Raja Salman Mencari-cari Cucu Bung Karno)
Presiden Jokowi pun menunjuk Puan. Raja kemudian memanggil Puan dan keduanya terlibat perbincangan lebih dari setengah menit.
Kepada Puan, Raja Salman menceritakan hal yang paling diingat dari sosok Soekarno. Menurut Raja Salman, Soekarno selalu menyapa siapa pun dengan panggilan 'saudara-saudara'.
"Ini yang saya ingat di sini, Presiden Soekarno selalu mengatakan, saudara-saudara," ujar Raja Salman.