Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wiranto-GNPF MUI Bertemu, Ketua MPR Yakin Aksi 112 Aman dan Tertib

Kompas.com - 10/02/2017, 18:07 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengaku senang Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto menyempatkan waktu untuk bertemu dengan tokoh Front Pembela Islam (FPI) dan Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Majelis Ulama Indonesia (GNPF-MUI).

Dialog antara kedua pihak tersebut diyakini bisa membuat suasana menjadi lebih aman dan tertib, terutama jelang aksi 11 Februari 2016 atau yang lebih dikenal dengan aksi 112.

"Saya senang hari ini membaca Pak Wiranto ketemu dengan (GNPF) MUI dan (pimpinan) aksi damai itu," kata Zulkifli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat (10/2/2017).

"Saya percaya masing-masing pihak akan menjaga, sehingga (aksi) akan selesai dengan baik, aman dan tertib," ujarnya.

Berkaitan dengan adanya perbedaan-perbedaan pendapat di masyarakat, menurut dia, akan baik jika diselesaikan dengan jalan berdialog.

Untuk mengamankan aksi 112, Zulkifli berharap aparat penegak hukum bisa bekerja maksimal untuk menjaga agar aksi tetap berjalan dengan aman dan tentram, serta tidak mengganggu ketertiban.

"Kan sudah ada pertemuan, ada dialog. Kita berprasangka baik saja," ucap Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

(Baca: Bahas Aksi 11 Februari, Tim Advokasi GNPF MUI Temui Wiranto)

GNPF MUI merupakan pihak penyelenggara aksi bela Islam, termasuk dua aksi sebelumnya pada 4 November dan 2 Desember 2016.

Bachtiar mengatakan, GNPF MUI dan ormas Islam lainnya telah sepakat dengan kepolisian untuk memusatkan kegiatan di Masjid Istiqlal.

Aksi akan diisi dengan kegiatan ibadah seperti shalat berjamaah, mengaji, mengkhatamkan Al Quran, tausiah, dan dzikir. Mereka juga menggelar doa bersama agar Pilkada serentak pada 15 Februari mendatang berlangsung lancar.

Kepala Polisi Republik Indonesia Jenderal (Pol) Tito Karnavian mengimbau keras panitia dan massa aksi tidak menyusupi janji kegiatan ibadahnya dengan kepentingan politik.

Sebab, Tito mencium aroma politik dalam rencana aksi tersebut. (Baca: Kapolri Cium Aroma Politik dalam Rencana Aksi 112)

Kompas TV Aksi 411 dan 212 Jadi Sorotan di Penghujung 2016

Aroma politik itu diakui Tito terlihat dari pernyataan sejumlah pemuka agama, selebaran, dan media sosial. Isi kegiatan yang dimaksud berhubungan dengan Pilkada DKI Jakarta 2017.

Adapun aksi 112 yang tadinya berupa jalan kaki dan orasi dari Monas ke Bundaran HI akhirnya disepakati menjadi kegiatan ibadah di Masjid Istiqlal. Jika massa aksi melanggar kesepakatan, maka polisi mengancam akan membubarkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Pengusaha Hendry Lie Jadi Tersangka Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Prabowo: Kami Maju dengan Kesadaran Didukung Kumpulan Tokoh Kuat, Termasuk PBNU

Nasional
Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com