Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri: Negara Dibangun di Atas Keberagaman

Kompas.com - 28/01/2017, 11:07 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menegaskan jajarannya akan melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia yang diwarnai banyak keberagaman.

Hal itu disampaikan Kapolri saat memberikan pidato singkat pada acara perayaan Natal dan Tahun baru 2017 MPR-DPR-DPR, Jumat (27/1/2017) malam.

Tito mengakui ada beberapa insiden kecil yang menyinggung keberagaman, misalnya pada momentum menjelang Natal 2016 dan Tahun Baru 2017.

Namun, Kepolisian bekerja sama dengan TNI berhasil mengamankan ancaman tersebut.

"Misalnya adanya sweeping di Solo, kami lakukan penegakan hukum. Ditangkap dan proses hukum. Kami ingin buktikan bahwa ada jaminan beribadah bagi seluruh masyarakat sesuai undang-undang," kata Tito di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat malam.

Selain insiden jelang Natal, Tito juga menyinggung soal kegiatan-kegiatan yang mengatasnamakan organisasi masyarakat kemudian melakukan sosialisasi namun meresahkan publik.

"(Kepada mereka) kami juga melakukan tindakan," tuturnya.

(baca: Pembubaran Ibadah di Sabuga Bandung Dilaporkan ke Polisi)

Ada pula peristiwa pembubaran ibadah di Gedung Sasana Budaya Ganesha (Sabuga), Institut Teknologi Bandung yang terjadi beberapa waktu lalu. Ibadah itu dipimpin Pendeta Stephen Tong.

Saat itu, Tito langsung menghubungi Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan berkoordinasi dengan Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo untuk kemudian menghubungi Pangdam III Siliwangi Mayjen TNI Muhammad Herindra dan Kapolda Jabar Irjen Pol Anton Charliyan.

"Saya sampaikan, buat lagi kegiatan yang lebih besar di sana dengan pendeta yang sama dan kami akan amankan. Untuk membuktikan bahwa tidak ada masalah," kata Tito.

Begitu pula terhadap perayaan Natal di Jakarta. Kepolisian dan TNI berpatroli ke beberapa tempat, salah satunya mengamankan ibadah Natal di Kemayoran.

"Saya sampaikan pada Panglima, salah satunya kita harus datang ke Kemayoran. Karena ada acara besar pendetanya Pak Stephen Tong. Kami mau buktikan bahwa itu juga aman," kata Mantan Kapolda Metro Jaya itu.

Adapun Pendeta Stephen Tong juga hadir dalam acara perayaan Natal dan Tahun Baru MPR-DPR-DPD RI tersebut.

Tito bersyukur, secara umum rangkaian Natal dan Tahun Baru 2017 dapat dilalui dengan baik. Ia berharap, seluruh komponen masyarakat tak berhenti mendukung keamanan negara menjelang sejumlah agenda-agenda penting ke depan.

Beberapa di antaranya adalah Imlek dan Pilkada Serentak pada Februari mendatang. Terlebih ada polarisasi masyarakat pada gelaran pilkada serentak ini.

"Dari segi keamanan, ini kerawanan karena polarisasi bisa menimbulkan potensi konflik," tuturnya.

Tito memastikan pihaknya bekerja sama dengan jajaran TNI akan berupaya maksimal untuk mengamankan semua agenda besar yang berpotensi menimbulkan konflik dan merusak keberagaman.

"Bagi kami itulah pertaruhan terhadap kebhinekaan dan NKRI. Karena negara ini dibangun di atas keberagaman dan ini harus kita jaga," sambung Tito.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com