Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Politisi Nasdem: Kicauan Fahri soal TKI Tidak Pantas dan Merendahkan

Kompas.com - 26/01/2017, 09:06 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPP Partai Nasdem, Irma Suryani Chaniago memahami keprihatinan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah terkait kondisi Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang masih belum diperlakukan layak dan kurang perlindungan.

Meski begitu, ia menganggap bahwa kalimat yang diucapkan Fahri lewat akun Twitter @Fahrihamzah tentang TKI kurang pantas.

"Kalimat yang diucapkan beliau terkait keberadaan TKI memang kurang pantas, terkesan merendahkan dan seharusnya keprihatinan itu ditunjukan dengan support pada TKI melalui regulasi," kata Irma melalui pesan tertulis, Rabu (25/1/2017).

Kata "babu", menurut Irma, cenderung berkonotasi negatif. Ia berpendapat seharusnya Fahri meminta maaf secara resmi atas kicauan yang menuai polemik di publik tersebut.

(Baca: Fahri Hamzah Hapus Kicauan soal TKI di Twitter, Ini Alasannya)

Terlepas dari polemik yang muncul, Irma meyakini Fahri memiliki niat baik untuk memperbaiki kondisi TKI, khususnya dari segi perlindungan.

"Yang perlu dilakukan Pak Fahri adalah mengklarifikasi dan meminta maaf atas ucapannya yang dinilai merendahkan kawan-kawan pekerja migran," ucap Anggota Komisi IX DPR itu.

Melalui akun Twitter-nya, Fahri sebelumnya menulis, "Anak bangsa mengemis menjadi babu di negeri orang dan pekerja asing merajalela...".

(Baca: "Tweet" Fahri Hamzah yang Memancing Reaksi TKI hingga Menaker...)

Adapun permintaan agar Fahri Hamzah meminta maaf juga sudah diungkapkan melalui akun Twitter-nya. Ia pun menjelaskan mengenai kesalahpahaman dalam kicauan terdahulunya.

"Tapi, apapun, kita harus berhadapan. Kepada pemangku profesi yang merasa terhina saya minta maaf. Terima kasih," tutur Fahri melalui akun Twitter resminya, @Fahrihamzah, Selasa (24/1/2017) malam.

Kompas TV Apa Alasan Fahri Hamzah Tweet "Anak Bangsa Babu"?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com