Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Hasil Rapat Terbatas soal Pembangunan Sepak Bola Nasional

Kompas.com - 24/01/2017, 20:44 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Rapat terbatas membahas percepatan pembangunan sepak bola nasional di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (24/1/2017), menghasilkan sejumlah arah kebijakan.

Ketua PSSI Edy Rahmayadi menjelaskan, pertama, PSSI akan memperbaiki sistem rekrutmen pemain.

"Sebab jangankan kita mencapai kualitas, kuantitas saja kita tidak bisa sampai. Untuk itu, petunjuk Presiden, semua menteri terkait mendukung ini," ujar Edy, usai rapat.

(baca: Ketua PSSI Menunjukkan Foto yang Menyinggung Harga Diri Jokowi)

Rekrutmen pemain akan dilaksanakan jangka panjang dan jangka pendek. Jangka panjang, PSSI akan terus mencari dan membina para pemain sejak usia dini dan menggalakkan kompetisi di tingkat U-17.

Sementara itu, jangka pendek akan dilaksanakan dengan cara naturalisasi.

Kedua, yakni perbaikan infrastruktur. Indonesia hanya punya dua stadion standard FIFA, yakni Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan dan Kompleks Jakabaring, Palembang.

"Nanti diharapkan setiap provinsi ada satu lapangan sepak bola berstandard FIFA. Ini juga perintah Presiden. Termasuk setiap desa akan ada lapangan bola," ujar Edy.

Ketiga, PSSI juga akan memulai perekrutan pelatih sepak bola. Diketahui, jumlah pelatih di Indonesia sangat minim, yakni 167 orang.

Angka ini sangat jauh jika dibandingkan dengan negara Malaysia yang memiliki 565 pelatih sepak bola.

"Pembinaan pelatih juga sudah ada petunjuk dari Presiden," lanjut dia.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung menambahkan, Presiden menginstruksikan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani untuk membentuk tim gabungan percepatan pembangunan sepak bola nasional.

"Tim gabungan melibatkan seluruh lembaga, KONI, PSSI, untuk mempersiapkan apa langkah selanjutnya," ujar Pramono.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com