Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penangkapan Pelaku Pembunuhan di Aceh Libatkan Densus 88

Kompas.com - 01/01/2017, 20:27 WIB
Masriadi

Penulis

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com – Polisi Daerah (Polda) Aceh menyatakan penangkapan pelaku penembakan dan pembunuhan terhadap Muchlisin (33).

Muchlisin adalah warga Desa Kuala Idi, Kecamatan Idi Rayeuk, Kabupaten Aceh Timur, melibatkan tim detasemen khusus (Densus) 88 anti teror Mabes Polri.

Sehingga,tim gabungan Densus 88 dan Polres Aceh Timur berhasil menangkap dua pelaku yaitu Wahyuddin (43) dan Saiful (43) warga Idie, Aceh Timur, Sabtu (31/12/2016).

Sementara satu pelaku lainnya berinisial T masih diburu polisi hingga saat ini. Ketiganya diduga kuat menembak mati Muchlisin di Desa Ketapang Kecamatan Darul Aman, Kabupaten Aceh Timur, 6 Desember 2016 lalu.

“Wahyuddin ini masuk dalam daftar pencarian orang Polda Aceh juga dalam kasus penembakan,” ujar Kepala Bidang Hubungan Masyarakat, Polda Aceh, Komisaris Besar, Gunawan, Minggu (1/1/2017).

Polisi juga menyita satu senjata api jenis FN merk Norico buatan Cina dan tujuh peluru milik Wahyuddin serta 0,5 gram sabu-sabu milik Saiful.

Sebelum menembak korban, pelaku ini menelpon korban dan janjian bertemu di Jalan Kasih Sayang, Desa Meunasah Keutapang, Kecamatan Darul Aman, Aceh Timur pukul 09.30 WIB pada 6 Desember 2016 lalu.

Tanpa menaruh curiga, korban Muchlisin yang membonceng anaknya berusia tujuh tahun mengendarai sepeda motor dengan nomor polisi BL 3957 DAJ langsung menuju lokasi janjian tersebut.

“Sekitar pukul 10.30 Wib, Muchlisin bertemu pelaku dan saat itulah dia ditembak,” ujarnya.

Sejauh ini, sambung Gunawan, hasil analisa teknologi informasi Densus 88 disimpulkan yang menelpon korban adalah Wahyuddin.

“Saat ditangkap keduanya berusaha kabur. Maka terpaksa ditembak pada bagian kaki. Sekarang keduanya ditahan di Polres Aceh Timur, satu tersangka lainnya terus kami cari sampai ketemu,” pungkas Gunawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Ganjar Pilih di Luar Pemerintahan, Bamsoet: Boleh, tapi Kita Bekerja Gotong Royong

Nasional
Hanya Ada 2 Suplier Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Hanya Ada 2 Suplier Indonesia yang Pasok Perangkat untuk Apple, Jokowi: Memprihatinkan

Nasional
Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Jokowi Resmikan Indonesia Digital Test House, Anggarannya Hampir 1 Triliun

Nasional
KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

KPK Didesak Usut Pemberian THR ke Anggota DPR dari Kementan, Panggil Bersaksi dalam Sidang

Nasional
Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Pabrik Bata Tutup, Jokowi: Usaha Itu Naik Turun, karena Efisiensi atau Kalah Saing

Nasional
KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

KPU Ungkap Formulir C.Hasil Pileg 2024 Paniai Dibawa Lari KPPS

Nasional
Soal 'Presidential Club' Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Soal "Presidential Club" Prabowo, Bamsoet Sebut Dewan Pertimbangan Agung Bisa Dihidupkan Kembali

Nasional
KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

KPK Periksa Dirut Nonaktif PT Taspen Antonius Kosasih

Nasional
KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

KPU Ungkap 13 Panitia Pemilihan di Papua Tengah yang Tahan Rekapitulasi Suara Berujung Dipecat

Nasional
Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen, Jokowi: Negara Lain Masuk Jurang, Kita Naik

Nasional
Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Eks Anak Buah SYL Beri Tip untuk Paspampres, Gratifikasi Disebut Jadi Kebiasaan

Nasional
TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

TPN Resmi Dibubarkan, Hasto Tegaskan Perjuangan Tetap Dilanjutkan

Nasional
Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Kelakar Jokowi soal Kemungkinan Pindah Parpol Usai Tak Dianggap PDI-P

Nasional
 Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Gerindra Sebut Indonesia Negara Besar, Wajar Kementerian Diperbanyak

Nasional
Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Satu Pejabat Pemprov Malut Jadi Tersangka Baru Kasus Gubernur Abdul Ghani Kasuba

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com