JAKARTA, KOMPAS.com - Perayaan Natal 25 Desember 2016 di belahan dunia berlangsung damai. Rangkaian ibadah yang dimulai sejak malam Natal berjalan dengan aman dan khidmad.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, pesan Natal disampaikan para pemuka agama Kristiani dalam khotbahnya. Ucapan selamat Natal juga mengalir dari para pemimpin dunia.
Selain seputar Natal, menjelang 7 tahun meninggalnya Gus Dur, baik untuk mengupas kembali keteladanan Gus Dur terutama dalam sikap sabarnya.
Peristiwa yang juga menjadi sorotan sepanjang Minggu (25/12/2016) kemarin adalah jatuhnya pesawat militer Rusia, penangkapan teroris di Jatiluhur, serta pesawat Wings Air tergelincir di Semarang.
Berikut rangkuman berita kemarin yang perlu Anda tahu:
1. Pesan Natal
Dalam misa malam Natal di Baisilika Santo Petrus, Vatikan, Paus Fransiskus mengatakan bahwa makna Natal sudah "tersandera" oleh materialisme. Perayaan Natal, kata dia, membutuhkan lebih banyak kerendahan hati.
Paus menyebut, masih banyak rakyat dunia yang menghadapi kelaparan, terancam bahaya di jalur pengungsi, dan pemboman di sejumlah kota di Suriah, semisal di Aleppo.
Menurut Paus, untuk merayakan Hari Natal yang sesungguhnya, kita harus merenungkan kalimat ini: "Tuhan selalu ada di tiap kehidupan kita".
Paus juga mengecam penderitaan anak-anak yang terus berlanjut. Sepanjang tahun, Paus Fransiskus terus mendesak dunia agar memberikan rasa kasih terhadap para pengungsi.
Pesan Paus selengkapnya di http://kom.ps/AFvsIh
Sementara itu, Uskup Agung Jakarta yang juga Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) Ignatius Suharyo mengimbau agar umat kristiani ikut berperan merespons berbagai persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia.
Perayaan Natal memuat amanat untuk terlibat dalam arti seluasnya terhadap masalah aktual di sini dan sekarang ini seperti soal pengentasan kemiskinan, pembangunan, dan korupsi.
Pesan Uskup Agung Jakarta selengkapnya di http://kom.ps/AFvsIw
2. Meneladani Sikap Sabar Gus Dur