Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan Wiranto Mundur sebagai Ketua Umum Partai Hanura

Kompas.com - 20/12/2016, 21:18 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) akan menggelar musyawarah nasional luar biasa (munaslub) pada Rabu (21/12/2016) untuk memilih ketua umum pengganti Wiranto yang kini menjabat Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan.

Wiranto mengatakan, munaslub tersebut digelar karena dia tidak ingin merangkap jabatan. Selain itu, penyerahan tugas ketua sehari-hari kepada pelaksana tugas (Plt) dinilai tidak efektif untuk memajukan Partai Hanura.

"Intinya beginilah, saya tidak ingin rangkap jabatan yang dua-duanya cukup menyita waktu saya sementara saya harus konsentrasi betul kepada tugas pokok saya sebagai Menko Polhukam. Selain itu, cara-cara Plt kemarin itu tidak efektif," ujar Wiranto saat ditemui di kantor Kemenko Polhukam, Jakarta Pusat, Selasa (20/12/2016).

(Baca: Penunjukan Oesman Sapta sebagai Calon Ketum Hanura Disebut Keinginan Wiranto)

Wiranto menjelaskan, menurut anggaran dasar dan anggaran rumah tangga Partai Hanura, pemilihan ketua dilakukan jika pemegang jabatan tersebut berhalangan, meninggal dunia, atau mengundurkan diri.

Selain itu, pemilihan ketua baru juga harus dilakukan jika tugas sehari-hari ketua partai telah dipegang oleh pelaksana tugas selama tiga bulan.

Saat ditanya mengenai calon pengganti, Wiranto mengakui ada beberapa nama yang telah mencalonkan diri.

Setelah melalui sistem penjaringan, akhirnya muncul dua nama yang akan merebut jabatan ketua umum. Namun, dia enggan untuk menyebutkan nama-nama tersebut.

"Beberapa tokoh kan sudah mencoba mencalonkan diri juga kan. Ya tinggal besok bagaimana. Calonnya banyak, tetapi lewat tim penjaringan, sekarang tinggal dua nama di tingkat pusat," kata Wiranto.

"Tata cara pemilihan itu biasanya kita pakai cara musyawarah mufakat sehingga tidak akan ada adu voting atau adu suara," ujarnya.

(Baca: Lengser dari Ketum Hanura, Wiranto Bakal Jabat Ketua Dewan Pembina)

Adapun untuk munaslub besok, nama Wakil Ketua MPR Oesman Sapta Odang disebut-sebut menjadi calon tunggal pengganti Wiranto.

Ketua DPP Partai Hanura Dadang Rusdiana mengatakan, sosok Oesman dianggap mampu melanjutkan kepemimpinan Wiranto meski baru menjadi kader Partai Hanura sekitar satu bulan terakhir.

Secara ketokohan, Oesman juga dinilai sudah dikenal publik. Penempatan pria kelahiran Kalimantan Barat itu juga diharapkan mampu membantu Hanura mendulang banyak suara pada Pemilu Legislatif 2019 mendatang.

"Kami yakin paduan Pak Wiranto sebagai Ketua Dewan Pembina dan Pak Oesman sebagai ketua umum akan dapat meningkatkan perolehan suara pada Pemilu 2019," ujar Dadang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Syaikhu Sebut Koalisi atau Oposisi Itu Kewenangan Majelis Syuro PKS

Nasional
Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Jokowi Tak Lagi Dianggap Kader, PDI-P: Loyalitas Sangat Penting

Nasional
PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

PPP Buka Peluang Usung Sandiaga Jadi Cagub DKI

Nasional
Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Soal Jokowi dan PDI-P, Joman: Jangan karena Beda Pilihan, lalu Dianggap Berkhianat

Nasional
Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Surya Paloh Buka Peluang Nasdem Usung Anies pada Pilkada DKI

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Dukung Prabowo-Gibran, Surya Paloh Sebut Nasdem Belum Dapat Tawaran Menteri

Nasional
PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

PKS: Pak Anies Sudah Jadi Tokoh Nasional, Kasih Kesempatan Beliau Mengantarkan Kader Kami Jadi Gubernur DKI

Nasional
Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Soal Bertemu Prabowo, Sekjen PKS: Tunggu Saja, Nanti Juga Kebagian

Nasional
Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Prabowo Absen dalam Acara Halalbihalal PKS

Nasional
Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Joman: Jokowi Dukung Prabowo karena Ingin Penuhi Perjanjian Batu Tulis yang Tak Dibayar Megawati

Nasional
Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita dalam Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com